Sabtu, 07 Maret 2015

Detoksifikasi

Detoksifikasi umumnya dilakukan untuk memerangi efek negatif dan berbahaya dari obat-obatan atau alkohol pada tubuh, atau untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Dengan detoksifikasi, seseorang bisa membilas racun keluar dari tubuh dan memulai proses pembersihan.Terdapat banyak cara untuk melakukan detoksifikasi, tergantung pada jenis zat racun yang sedang dikonsumsi dan jangka waktu penggunaan.
Meski demikian, perlu dipahami bahwa seseorang yang memutuskan melakukan detoksifikasi belum tentu seorang pecandu alkohol atau obat-obatan terlarang.
Detoksifikasi bisa dilakukan pula untuk memperbaiki kondisi kesehatan secara keseluruhan.

 

Apa itu Detoksifikasi?

Seperti tersirat oleh namanya, detoksifikasi dilakukan untuk menghilangkan racun berbahaya dari tubuh.
Seiring dengan detoks, upaya lain seperti mendapatkan istirahat cukup, minum air dalam jumlah besar, serta membebaskan pikiran dari stres juga perlu dilakukan.
Tabu sosial yang menyertai kecanduan, misalnya, akan meninggalkan penderita dengan rasa disosiasi dengan lingkungannya.
Perlu dipahami pula, detoksifikasi akibat kecanduan akan memerlukan waktu sebelum terlihat hasilnya.Tubuh yang secara konstan dipasok dengan zat adiktif beracun (mis: alkohol) memerlukan waktu untuk terlepas dari ketergantungan.
 

Bagaimana Cara Kerja Detoksifikasi?

Terdapat beberapa organ dan sistem tubuh manusia yang bekerja untuk membilas racun secara alami.
Namun perlu diingat bahwa terlalu banyak beban pada organ tersebut justru menyebabkan racun tetap berada dalam tubuh.
Akibatnya, individu lebih rentan terhadap sakit, rentan terhadap berbagai jenis infeksi, dan memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Kondisi tubuh seseorang juga memainkan peran besar dalam menentukan berapa lama waktu yang dibutuhkan agar proses detoks bisa benar-benar efektif.
Berikut adalah beberapa organ dan sistem detoksifikasi alami yang ada dalam tubuh manusia:
  • Sistem kemih
  • Sistem peredaran darah
  • Kelenjar kulit dan keringat
  • Sistem pernafasan
  • Sistem pencernaan
Selama menjalani proses detoks, seseorang mungkin lebih mudah jatuh sakit dan mengalami berbagai gejala seperti muntah, diare, demam tinggi, sakit perut, sakit kepala, dan mual.
Hal ini terjadi akibat proses pembilasan racun oleh tubuh dan terutama terjadi saat menjalani detoks hati.
Saat dibersihkan, hati akan melepaskan racun ke dalam aliran darah sehingga memicu timbulnya gejala seperti yang telah disebutkan sebelumnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar