Minggu, 08 Maret 2015

Anion vs Kation

Atom-atom dari berbagai unsur umumnya tidak stabil (kecuali gas mulia) dalam kondisi normal.
Agar stabil, atom mengalami berbagai perubahan kimia yang mempengaruhi jumlah elektronnya. Misalnya, suatu atom dapat melepas atau menangkap elektron atau berbagi elektron untuk mendapatkan konfigurasi elektron yang stabil.
Ketika hal ini terjadi, unsur cenderung bergabung dengan unsur-unsur lainnya. Unsur kimia yang saling bergabung ini kemudian membentuk senyawa kimia.
Unsur-unsur terikat bersama oleh ikatan kimia yang memiliki karakteristik ionik atau kovalen. Jika suatu senyawa memiliki ikatan ionik, mereka dikenal sebagai senyawa ionik.
Senyawa ionik terbentuk oleh daya tarik antara ion positif dan negatif.
Ion merupakan materi bermuatan. Oleh karena itu, ion tertarik pada medan listrik, dan ketika bergerak, jalan mereka dibelokkan oleh medan magnet.
Ion juga bertanggung jawab menghantarkan listrik melalui larutan atau cairan.

Anion

Anion adalah ion bermuatan negatif. Ketika atom menarik satu atau lebih elektron ke orbitalnya, maka terbentuklah ion negatif.
Dalam atom netral, jumlah elektron di kulit luar sama dengan jumlah proton dalam inti. Seperti diketahui, elektron bermuatan negatif, sedangkan proton bermuatan positif.
Namun, ketika sebuah atom menarik elektron lain, jumlah elektron meningkat, sehingga atom menjadi bermuatan negatif.
Besar muatan anion akan tergantung pada jumlah elektron yang diperoleh. Misalnya, perolehan satu elektron akan membentuk anion monovalen sedangkan perolehan dua elektron membentuk anion divalen.

 
Biasanya, anion terbentuk dari unsur-unsur non-logam yang berada di blok p tabel periodik. Misalnya, nitrogen membentuk anion -3, oksigen anion -2 dan klorin anion -1.
Atom-atom unsur non-logam dikenal lebih elektronegatif sehingga memiliki kemampuan menarik elektron dan membentuk anion.
Tidak hanya atom tunggal, beberapa atom atau molekul bisa pula membentuk anion.
Jika anion terdiri hanya sebuah atom, maka dikenal sebagai anion monoatomik. Jika anion memiliki beberapa atom, atau jika berbentuk molekul, maka disebut sebagai anion poliatomik.
Anion tertarik dengan medan listrik bermuatan positif atau materi bermuatan positif.

Kation

Kation merupakan ion bermuatan positif dan terbentuk ketika sebuah atom netral kehilangan satu atau lebih elektron.
Ketika kehilangan elektron, jumlah proton dalam inti lebih banyak dari jumlah elektron di kulit terluarnya, sehingga atom bermuatan positif.
Kation umumnya terbentuk oleh unsur logam blok s, logam transisi, lantanida dan aktinida, dll. Seperti anion, kation juga dapat memiliki berbagai ukuran muatan tergantung pada jumlah elektron yang hilang.
Oleh karena itu, kation bisa memiliki bentuk monovalen (Na +), divalen (Ca2 +), dan trivalen (Al3 +). Selain itu, terdapat pula kation monoatomik dan kation poliatomik (NH4 +).

 

Ringkasan Perbedaan antara Anion dan Kation

• Anion bermuatan negatif, kation bermuatan positif.
• Anion terbentuk dengan menangkap elektron, kation terbentuk dengan melepas elektron.
• Anion terutama berasal dari unsur non logam, kation terutama berasal dari unsur logam.
• Anion tertarik pada medan listrik positif, kation tertarik pada medan listrik negatif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar