Ketika matahari beredar di atas Asia, sekitar bulan Juli, sebagian wilayah Indonesia mengalami musim kemarau. Pada periode ini kita akan mendengar berita tentang banjir besar di India, dan Bangladesh karena pada waktu itu daerah Asia Selatan sedang musim hujan.
Pada bulan Juli, di belahan bumi selatan bertiup angin musim tenggara yang menyebabkan musim kemarau di Pulau Jawa dan Australia Utara. Setelah melalui Khatulistiwa, aangin musim tenggara berubah menjadi angin musim barat daya yang memasuki Asia Selatan dan Asia Tenggara dan membawa uap air dari Samudra Hindia. Keadaan sebaliknya terjadi pada bulan Januari saat matahari beredar di belahan bumi selatan.
Pada 21-22 Juni, posisi belahan utara bumi berhadapan langsung dengan matahari, sehingga mendapatkan lebih banyak sinar matahari daripada belahan bumi selatan. Hal ini menyebabkan dari 22 Juni hingga 22 September belahan bumi utara mengalami musim panas, sedangkan belahan bumi selatan mengalami musim dingin.
Pada 22-23 September, daerah di ekuator berhadapan langsung dengan matahari, sehingga mendapatkan lebih banyak sinar matahari. Hal ini menyebabkan dari 23 September hingga 21 Desember belahan bumi utara mengalami musim gugur, sedangkan belahan bumi selatan mengalami musim semi.
Pada 21-22 Desember, posisi di belahan bumi selatan berhadapan langsung dengan matahari, sehingga mendapatkan lebih banyak sinar matahari daripada belahan bumi utara. Hal ini menyebabkan dari 22 Desember hingga 21 Maret belahan bumi selatan mengalami musim panas, sedangkan belahan bumi utara mengalami musim dingin.
Pada 21-22 Maret, daerah di ekuator kembali berhadapan langsung dengan matahari, sehingga mendapatkan lebih banyak sinar matahari. Hal ini menyebabkan dari 22 Maret hingga 21 Juni belahan bumi utara mengalami musim semi, sedangkan belahan bumi selatan mengalami musim gugur.
1. Musim di daerah khatulistiwa
Di daerah khatulistiwa, panjang siang dan malam hari sama, masing-masing 12 jam. Pada tanggal 21 Maret, matahari bergeser dari belahan bumi selatan ke belahan bumi utara berada tepat di atas khatulistiwa. Peristiwa ini di sebut Vernal Equinox. Hal inilah yang menyebabkan adanya 4 musim di belahan bumi utara dan selatan. Vernal Equinox menandai datangnya musim semi di belahan bumi utara. Sesudah tanggal tersebut matahari terus bergerak ke utara dan tanggal 21 Juni tepat beredar pada lingkar balik utara (deklinasi = +23½o). sesudah tanggal 21 Juli, matahari bergeser mendekati khatulistiwa. Tepat pada tanggal 23 September matahari yang bergeser dari belahan bumi utara ke belahan bumi selatan juga tepat berada di atas khatulistiwa. Peristiwa ini disebut Auntumnal Equinox. Pada saat kedua Equinox ini terjadi, panjang siang dan malam hari di seluruh permukaan bumi akan sama, yaitu 12 jam. Menandai datangnya musim gugur di belahan bumi utara.
Setelah tanggal 23 September, matahari terus bergeser kebelahan bumi selatan, titik terbit dan titik terbenam makin ke selatan pula. Tepat pada tanggal 22 Desember, matahari berada di lingkaran balik selatan (deklinasi = -23½o). sesudah tanggal tersebut, matahari bergerak menuju khatulistiwa dan tepat pada tanggal 21 Maret kembali berada di khatulistiwa (deklinasi = 0o).
Jelaslah bagi kita bahwa matahari selalu bergerak ke utara sejauh 23½o dan ke selatan sejauh 23½o pula. Ini berarti di daerah khatulistiwa posisi matahari selalu tinggi sehingga terjadi pemanasan terus-menerus sepanjang tahun. Daerah ini tidak pernah mengalami musim panas dan musim dingin.
Daerah yamh terletak antara 23½o LU – 23½o LS disebut daerah panas atau daerah tropis (di daerah ini matahari malakukan pergerakan bolak-balik). Angin musim di indonesia terjadi akibat pergerakan matahari ke utara dan ke selatan serta pengaruh Benua Australia dan Benua Asia
2. Musim di daerah subtropis
Daerah subtropis terletak antara 23½o LU/LS – 40o LU/LS. Untuk menjelaskan keadaan musim di daerah ini kita ambil sebagai contoh sebuah tempat dengan lintang geografi 40o LU. Dari tanggal 21 Maret – 21 Juni, matahari muncul paling lama sehingga penerimaan panas lebih banyak. Hala ini terjadi karena matahari terbit dan tenggelam sama-sama di belahan bumi utara. Jadi, belahan bumi utara mengalami musim panas deklinasi = +23½o). dari tanggal 23 Juni – 23 September, busur siang berangsur-angsur berkurang sehingga penerimaan panas berkurang pula.Akhirnya musim panas berganti dengan musim gugur. Mulai tanggal 23 september(deklinasi = 0o). Pada tanggal ini, matahari terbit tepat di timur dan terbenam di barat. Dari tanggal 23 September – 22 Desember, busur siang berangsur-angsur semakin pendek dan terpendek terjadi 22 Desember. Pada saat itu, matahari terbit dan terbenam sama-sama di belahan bumi selatan. Jadi, panerimaan panas paling sedikit. Musim dingin mulai terjadi (deklinasi = 23½o). Dari tanggal 22 Desember – 21 Maret, busur siang kembali lebih banyak. Tepat pada tanggal 21 Maret matahari terbit di timur dan terbenam di barat. Tanggal inilah permulaan musim semi (deklinasi = 0o). Jadi, dibelahan bumi utara dan selatan terdapat 4 musim.
Jika dilihat dari kutub utara, matahari menjadi bintang Sirkumpolar dari tanggal 21 Maret – 23 September, karena selama 6 bulan tersebut matahari tidak pernah terbenam. Sesudah tanggal 23 September, matahari berada di bawah horizon dan tidak pernah lagi kelihatan. Hal ini berlangsung sampai tanggal 21 Maret atau selama 6 bulan. Akan tetapi, malam hari tidak sampai 6 bulan (183 hari), tetapi kurang dari 179 hari hal ini disebabkan oleh pengaruh kabut.
Tabel keadaan musim di permukaan bumi
Tanggal | Belahan Bumi Selatan | Belahan Bumi Utara |
21 Maret – 21 Juni
21 Juni – 23 Sept 23 Sept – 22 Des 22 Des – 21 Maret |
Musim gugur
Musim dingin Musim semi Musim panas |
Musim semi
Musim panas Musim gugur Musim dingin |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar