Kata “Luftwaffe” dalam bahasa Jerman secara harfiah berarti “senjata udara,”.
Secara generik, Luftwaffe digunakan untuk menyebut angkatan udara Jerman.
Banyak
orang mengasosiasikan Luftwaffe sebagai angkatan udara Jerman era
Wehrmacht yang mendominasi langit Eropa pada Perang Dunia II.
Saat ini, Luftwaffe merupakan bagian dari Bundeswehr atau kekuatan pertahanan modern Jerman.
Jerman
pertama mulai mengeksplorasi potensi kekuatan pesawat militer sejak
sebelum Perang Dunia I, ketika Imperial German Army Air Service
didirikan.
Jerman serta negara Eropa lain dengan cepat menyadari potensi pesawat militer sebagai fighter, pengebom, dan pesawat pengintai.
Pada
akhir Perang Dunia I, angkatan udara Jerman dibubarkan dan tetap tidak
aktif sampai tahun 1935, ketika angkatan udara kembali dibangkitkan
dalam bentuk Luftwaffe.
Jerman menginvestasikan banyak uang ke dalam program mengembangkan angkatan udara dan infrastruktur pendukung.
Fokus mereka antara lain pada penciptaan pesawat yang cepat, kuat, dan mudah bermanuver.
Hasil
dari usaha tersebut antara lain berwujud pada beberapa pesawat
legendaris seperti Messerschmitt 109 dan pembom tukik Stuka.
Pilot Luftwaffe dikenal sangat terlatih dan sangat terampil sehingga memberikan Jerman keuntungan besar di udara. Luftwaffe dibubarkan lagi pada tahun 1946 setelah kekalahan Jerman dan kekuatan Axis di akhir PD II.
Pada
tahun 1955, Jerman Barat diundang bergabung dengan NATO. Hal ini
membuat kebutuhan pembangunan kekuatan militer menjadi mendesak yang
memicu dibangunnya Bundeswehr modern.
Banyak mantan pilot
Luftwaffe direkrut kembali untuk melatih dan mereorganisasi angkatan
udara yang dikombinasikan dengan dukungan teknologi militer inovatif.
Ketika Jerman Barat dan Timur bersatu kembali, angkatan udara masing-masing negara turut bergabung.
Pada
awal penggabungan, Luftwaffe memiliki berbagai peralatan yang berlainan
mengingat militer Jerman Timur dipasok peralatan militer dari Sovyet.
Misi
tempur pertama Luftwaffe modern terjadi pada tahun 1999, ketika pilot
Luftwaffe mendukung invasi yang dipimpin NATO di Kosovo.
Banyak
surat kabar meliput peristiwa menarik saat Royal Air Force Inggris dan
Luftwaffe berpartisipasi bersama dalam aksi militer, mengingat bahwa
keduanya merupakan musuh bebuyutan selama Perang Dunia II.
Peran
Luftwaffe di Jerman saat ini masih diselimuti kontroversi. Dengan
kesepakatan perjanjian di akhir PD II, Jerman tidak diperbolehkan
terlibat dalam perang agresi, dan banyak orang Jerman dengan
kecenderungan pasifis ingin melihat Luftwaffe dibubarkan atau
kekuatannya sangat dibatasi.
Namun, sebagian orang Jerman
berpendapat bahwa Jerman memiliki hak untuk membela diri dan mendukung
operasi militer yang dilakukan oleh sekutu-sekutunya sehingga Luftwaffe
yang modern dan efisien tetap diperlukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar