Energi nuklir dihasilkan oleh perubahan
dalam nukleus (inti) dari sebuah atom dari unsur radioaktif seperti
uranium atau plutonium. Proses ini disebut fisi nuklir.
Nukleus terbelah dengan menembaki atom
dengan partikel neutron. Setiap kali atom uranium terbelah dengan cara
ini, atom ini melepaskan energi. Proses ini juga menghasilkan tiga buah
neutron lagi, yang kemudian melanjutkan membelah atom uranium yang lain.
Proses ini disebut reaksi berantai, karena setelah dimulai, proses fisi
nuklir ini terus berlanjut sambil melepaskan energi dengan jumlah yang
amat besar.
Dalam stasiun pembangkit listrik, tenaga
nuklir reaksi berantai ini harus dikendalikan. Inti uranium reaktor
terbungkus dalam unsur yang memperlambat dan menyerap neutron yang
dilepaskan, menyebabkan material itu menjadi panas. Uap air yang
dihasilkan dengan panas ini digunakan untuk menggerakkan turbin untuk
menghasilkan tenaga listrik.
Sebuah bom atom adalah suatu bentuk fisi
nuklir yang tidak terkendali. Ketika cukup banyak massa uranium yang
disatukan, reaksi fisi dimulai. Aliran neutron yang dipancarkan menjadi
demikian banyak sehingga energi dalam jumlah yang amat besar dilepaskan
dalam waktu yang amat pendek, menghasilkan ledakan atom.
Bom
hidrogen mempunyai bom atom dalam inttinya, tetapi bom ini dikelilingi
oleh lapisan material ringan. Menggunakan kekuatan yang dilepaskan dari
fisi inti uranium atau plutonium, lapisan material ini menyebabkan
reaksi fusi seperti yang terjadi di pusat Matahari. Fusi nuklir
melepaskan lebih banyak energi panas daripada ledakan fisi, dan juga
radioaktivitas dalam jumlah yang sangat besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar