Faktanya, nama Brontosaurus muncul akibat kekacauan identifikasi saat fosil dinosaurus ini ditemukan.
Dua tahun kemudian pada tahun 1879, dia menamakan fosil lain yang lebih lengkap sebagai Brontosaurus excelsus.
Namun, di kemudian hari diketahui bahwa tulang-tulang yang digunakan untuk merekonstruksi Brontosaurus sebenarnya sebagian besar berasal dari Apatosaurus dengan kepala Camarasaurus.
Setelah kekacauan ini diatasi, nama Apatosaurus dipakai oleh komunitas sains karena digunakan terlebih dahulu.
Namun, nama Brontosaurus telah terlanjur dikenal dan sebagian masih menggunakannya hingga sekarang.
Bahkan, hewan peliharaan The Flintstones, Dino, juga digambarkan sebagai seekor Brontosaurus.
Istilah Apatosaurus berasal dari kata Yunani ‘apate/apatelos’ yang berarti “menipu,” dan ‘sauro’ yang berarti “kadal.”
Nama ini diberikan karena bahkan sebelum kebingungan Brontosaurus, pada awalnya Apatosaurus dikira sebagai Mosasaurus, sejenis reptil air.
Apatosaurus adalah dinosaurus sauropoda yang hidup sekitar 154 juta – 150 juta tahun yang lalu, selama era Kimmeridgian dan awal era Tithonian pada Periode Jurrasic.
Dinosaurus ini diyakini menjadi salah satu hewan darat terbesar yang menjelajahi bumi, dengan panjang rata-rata 23 meter.
Perkiraan berat Apatosaurus diperkirakan mencapai 35,5 ton, meskipun menggunakan teknologi pemodelan modern menempatkan berat rata-ratanya sekitar 16,5 ton.
Makhluk ini memiliki panjang 26 meter dan tinggi pinggul 4,6 m
Seperti sauropoda lainnya, tulang belakang Apatosaurus terdiri dari tulang berpasangan sehingga menghasilkan leher yang panjang.
Kaki Apatosaurus tidak memanjang dan nampak lebih kokoh dibandingkan sauropoda lain, seperti Brachiosaurus. Hewan ini memiliki kaki belakang yang lebih besar dari kaki depannya.
Ekor Apatosaurus ramping dan mungkin digunakan sebagai cambuk untuk mencegah predator. Selain itu, ekor mungkin digunakan pula untuk membantunya makan atau menyodorkan makanan ke mulutnya seperti fungsi belalai pada gajah.
Karena ukuran tubuhnya, dinosaurus ini bergerak lambat, meskipun bayi Apatosaurus bisa bergerak cukup lincah untuk menghindar dari predator.
Bentuk ekor yang ramping jika dibandingkan dengan dinosaurus lain dalam genusnya disebabkan karena ruas tulang yang mengecil dengan cepat saat menjauhi pinggul.
Apatosaurus juga memiliki tulang rusuk yang sangat panjang dibandingkan dengan sebagian diplodocids lain, sehingga membentuk dada yang dalam.
Leher yang nampak besar sebenarnya diisi dengan kantung udara sehingga membuatnya lebih ringan.
Ukuran tengkorak relatif kecil dengan panjang 61 cm, meskipun penelitian terbaru mengungkap ukuran tengkorak mungkin lebih besar.
Tengkorak berisi gigi berbentuk seperti pensil yang cocok untuk merenggut tumbuhan.
Apa Makanan Apatosaurus?
Diyakini bahwa Apatosaurus terutama makan tanaman rendah, namun leher panjang mungkin juga memungkinkan sauropoda ini untuk meraih daun di pohon-pohon yang lebih tinggi.Apatosaurus diperkirakan langsung menelan potongan tanaman tanpa mengunyahnya dan menelan batu untuk membantu pencernaan.
Penemuan Fosil
Fosil Apatosaurus telah digali di Nine Mile Quarry dan Bone Cabin Quarry di Wyoming serta di daerah Colorado, Oklahoma dan Utah.Marsh menemukan fosil Apatosaurus pertama pada tahun 1877 dan diikuti dengan deskripsinya yang tidak akurat tentang Brontosaurus dua tahun kemudian.
Pada tahun 1903, ahli paleontologi Elmer Riggs kembali memeriksa fosil tersebut dan mengklasifikasi ulang Brontosaurus sebagai Apatosaurus excelsus.
Sejak saat itu, hampir semua ahli paleontologi sepakat bahwa kedua spesies harus diklasifikasikan bersama-sama dalam genus tunggal.
Nama Apatosaurus louisae diberikan oleh William Holland pada tahun 1915 untuk menghormati Louise Carnegie, istri Andrew Carnegie, yang mendanai penelitian lapangan untuk menemukan kerangka dinosaurus lengkap di Amerika Barat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar