Rabu, 28 Januari 2015

planet planet tata surya

Merkurius: Planet terkecil di Tata Surya
Merkurius hanya bisa terlihat pada saat subuh atau maghrib. Merkurius tidak mempunyai satelit alami, dan juga tidak memiliki atmosfir. Planet Merkurius merupakan planet terkecil dalam tata surya dengan diameter 4.878 km. Waktu yang diperlukan planet Merkurius untuk mengelilingi matahari (revolusi) satu kali putaran lamanya 88 hari.
Rotasinya sangat lambat karena dekat dengan matahari sehingga planet tersebut hanya membuat tiga putaran penuh selama dua kali berevolusi mengelilingi matahari. Inilah mengapa salah satu sisi Merkurius sangat panas sedangkan sisi lainnya sangat dingin. Suhunya mencapai 4300°C pada bagian yang menghadap matahari, dan -2200°C di bagian yang membelakangi matahari. Perbedaan suhu yang demikian besar disebabkan Merkurius tidak memiliki atmosfer.


Venus: Matahari Muncul di Barat dan Terbenam di Timur
Venus adalah planet bercahaya yang sangat terang. Karena itu dijuluki Bintang Kejora. Venus juga disebut bintang fajar dan bintang senja, karena planet itu tampak di sebelah timur ketika pagi dan di sebelah barat ketika senja. Venus juga disebut planet putih karena cahayanya yang putih. Venus hampir sama besarnya dengan bumi.
Arah rotasi Venus berlawanan dengan arah rotasi planet-planet lain, sehingga matahari di sana terbit di barat dan terbenam di timur. Selain itu, jangka waktu rotasi Venus lebih lama daripada jangka waktu revolusinya dalam mengelilingi matahari.
Kandungan atmosfernya yang pekat dengan CO2 menyebabkan suhu permukaannya sangat tinggi akibat efek rumah kaca. Atmosfer Venus tebal dan selalu diselubungi oleh awan. Inilah yang menyebabkan planet Venus sebagai planet yang paling panas di tata surya dengan suhu 462°C. Venus juga merupakan planet yang tidak memiliki satelit.

Venus hanya tampak seperti bintang yang sangat terang di langit, tapi jika Anda bisa melihatnya dengan teleskop, maka Anda akan dapat melihat bahwa Venus melewati beberapa tahapan penampakan, seperti Bulan. Ketika Venus mendekat ia akan seperti bulan sabit tipis, ketika Venus menjauh ia akan berbentuk lingkaran.


Bumi: Planet yang Mendukung Kehidupan
Bumi termasuk sebagai planet kebumian, yang artinya terbuat dari batuan, seperti halnya Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars, berbeda dibandingkan gas raksasa seperti Jupiter. Planet Bumi adalah yang terbesar dari empat planet kebumian, baik massa maupun ukuran. Dari keempat planet kebumian, bumi juga memiliki kepadatan tertinggi, gravitasi permukaan terbesar, medan magnet terkuat dan rotasi paling cepat. Bumi juga merupakan satu-satunya planet kebumian yang memiliki lempeng tektonik yang aktif. Bumi mempunyai lapisan udara (atmosfer) dan medan magnet yang disebut (magnetosfer) yang melindung permukaan Bumi dari angin matahari, sinar ultraviolet dan radiasi dari luar angkasa. Planet Bumi adalah satu-satunya planet yang mendukung kehidupan.


Mars: Wajah Manusia di Dataran planet Mars
Di Mars berdiri Olympus Mons, gunung tertinggi di Tata Surya, dan Valles Marineris, lembah terbesar di Tata Surya. Selain itu, di belahan utara terdapat cekungan Borealis yang meliputi 40% permukaan Mars.
Di planet Mars, terdapat sebuah fitur unik di daerah Cydonia Mensae. Fitur ini merupakan sebuah perbukitan yang bila dilihat dari atas nampak sebagai sebuah wajah manusia. Banyak orang yang menganggapnya sebagai sebuah bukti dari peradaban yang telah lama musnah di Mars, walaupun di masa kini, telah terbukti bahwa fitur tersebut hanyalah sebuah kenampakan alam biasa.


Yupiter: Planet dengan Badai Terhebat
Inilah planet terbesar di tatasurya kita, Yupiter. Planet ini besarnya sekitar 318 kali Bumi. Jupiter memiliki 63 satelit. Sebuah planet gas tanpa daratan. SEMUANYA BERBENTUK GAS dengan suhu yang sangat dingin.
Yupiter memiliki bintik merah besar atau disebut juga The Great Red Spot, ini adalah topan seperti badai yang dapat melanda daerah yang panjangnya 40.000 km dan lebarnya 4000 km. Angin badai ini berlangsung selama ratusan tahun.
Yupiter memiliki cincin yang sangat tipis, berwarna hampir sama dengan atmosfernya dan sedikit memantulkan cahaya matahari. Cincin Yupiter terbentuk atas materi yang gelap kemerah-merahan. Materi pembentuknya bukanlah dari es seperti Saturnus melainkan ialah batuan dan pecahan-pecahan debu. Setelah diteliti, cincin Yupiter merupakan hasil dari gagal terbentuknya satelit Yupiter.


Saturnus: Planet yang Lebih Ringan daripada Air
Saturnus adalah sebuah planet di tata surya yang dikenal juga sebagai planet bercincin, dan merupakan planet terbesar kedua di tata surya setelah Jupiter. Saturnus juga berotasi dalam waktu yang sangat singkat, yaitu 10 jam 14 menit. Cincin Saturnus sangat unik, terdiri beribu-ribu cincin yang mengelilingi planet ini. Bahan pembentuk cincin ini masih belum diketahui. Sejauh ini, diperkirakan yang paling mungkin membentuk cincin-cincin itu adalah bongkahan-bongkahan es meteorit.
Saturnus memiliki kerapatan/massa jenis yang rendah karena sebagian besar zat penyusunnya berupa gas dan cairan. Di antara planet-planet di tata surya, planet Saturnus adalah satu-satunya planet yang massa jenisnya lebih ringan daripada air. Sebagai hasilnya, jika Saturnus diletakan di atas kolam yang penuh air, Saturnus akan mengapung.
Saturnus memiliki periode rotasi selama 10 jam 14 menit waktu Bumi. Namun, Saturnus tidak merotasi dalam rata-rata yang konstan. Periode rotasi Saturnus tergantung dengan kecepatan rotasi gelombang radio yang dikeluarkan oleh Saturnus.
Saturnus memiliki 59 bulan, 48 di antaranya telah memiliki nama. Inti Saturnus diperkirakan terdiri dari batuan padat. Atmosfer Saturnus tersusun atas gas amonia dan metana.
Saturnus juga memiliki awan berbentuk heksagonal di bagian kutub utaranya.


Uranus: Si “Bola” yang Menggelinding, Bukan Seperti “Gasing”
Bentuk planet Uranus mirip dengan Bulan dengan permukaan berwarna hijau dan biru. Atmosfer Uranus mengandung banyak "es" seperti air, amonia dan metana, bersama dengan jejak hidrokarbon. Atmosfernya itu adalah atmosfer yang terdingin dalam Tata Surya, dengan suhu terendah 49 K (−224 °C).
Sumbu rotasi Uranus terletak pada sisinya dipandang dari bidang Tata Surya, dengan kemiringan sumbu 97,77°. Ini memberinya perubahan musim yang sama sekali tidak seperti planet utama lain. Karena sumbu rotasi planet Uranus yang hampir pada bidang revolusinya mengelilingi Matahari, menyebabkan kutub utara dan selatannya terletak pada tempat yang pada banyak planet lain merupakan ekuator/garis khatulistiwa mereka. Planet-planet lain dapat dibayangkan sebagai gasing yang berputar termiring-miring relatif terhadap bidang tata surya, sementara Uranus berotasi lebih seperti bola yang menggelinding termiring-miring.
Uranus mengitari Matahari sekali dalam 84 tahun. Periode rotasi interior Uranus adalah 17 jam, 14 menit. Akan tetapi, seperti semua raksasa gas lainnya, atmosfer atasnya mengalami angin badai yang sangat kuat pada arah rotasi. Akibatnya, pada beberapa garis lintang, seperti dua per tiga lintang dari khatulistiwa ke kutub selatan, tampak bergerak jauh lebih cepat, menjadikan rotasi penuhnya hanya 14 jam.
Kutub Uranus, salah satunya menghadap Matahari terus-menerus sedangkan kutub lainnya menghadap ke arah sebaliknya. Tiap kutub terus-menerus disinari Matahari sekitar 42 tahun, diikuti dengan 42 tahun yang gelap.
Uranus mempunyai sistem cincin planet yang rumit. Cincin-cincin tersebut tersusun dari partikel yang sangat gelap, yang beragam ukurannya dari mikrometer hingga sepersekian meter. Tiga belas cincin yang berbeda saat ini diketahui, yang paling terang adalah cincin ε (epsilon). Rata-rata cincin Uranus sangat sempit karena lebarnya hanya beberapa kilometer.


Neptunus: Si Hijau yang Terjauh
Neptunus merupakan planet terjauh (kedelapan) jika ditinjau dari Matahari. Periode rotasi planet ini adalah 16,1 jam, sedangkan periode revolusi adalah 164,8 tahun. Planet Neptunus memiliki 8 buah satelit. Jika Neptunus dilihat dari teleskop, tampak berwarna kehijau-hijauan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar