Rabu, 17 Juni 2015

Delfshaven

Rotterdam terkenal sebagai kota pelabuhan tersibuk di Eropa. Setelah dibombardir oleh pasukan Jerman, kota ini berubah menjadi daerah industri maju dan modern. Namun tak sepenuhnya sisi otentik itu menghilang, Delfshaven masih menyajikan wajah asli Rotterdam yang bisa memesona mata para pengunjungnya

 

Salah satu distrik terbaik, nyaman, dan indah di Rotterdam untuk dieksplorasi dengan berjalan kaki adalah Delfshaven. Distrik ini selamat dari hujan bom ketika Perang Dunia II, sehingga bangunan-bangunan klasik khas Belanda masih dapat dilihat di sana berpadu dengan kanal-kanal yang cantik. Daerah yang dulunya merupakan bagian dari kota kecil Delft ini menjadi tempat singgah terakhir para Puritan Inggris. Mereka adalah para peziarah protestan yang akan hijrah menuju Amerika Utara dan yang pertama kali membentuk koloni New England. Selama bertahun-tahun kelompok tersebut menempati Delfshaven sebelum berlayar pada Agustus 1620 menggunakan kapal Speedwell. Oude Kerk atau yang dikenal dengan nama Pelgrimskerk adalah gereja yang kerap digunakan kaum Puritan berdoa sebelum meninggalkan Eropa. Dengan kapal juga gudang-gudang, pelabuhan kecil ini pun adalah salah satu lokasi penting dari Vereeinigde Oost-Indische Compagnie atau VOC.

 

Delfshaven menyimpan banyak secret gem dari kota Rotterdam. Pabrik bir lokal bernama De Pilgrim, museum sejarah Rotterdam De Dubbelde Palmboom, ada pula De Delft yaitu sebuah rekontruksi dari replika kapal perang Belanda abad 18, dan tak ketinggalan kincir angin De Distilleerketel yang menghadap langsung ke pelabuhan. Itu merupakan beberapa dari sederetan tempat menarik di Delfshaven. Kekayaan sejarah dan arsitektur tak akan mengecewakan Anda. Ragam bar, café, dan restoran juga siap menyambut kedatangan para wisatawan. Di sana kita pun dapat mengunjungi galeri seni dan toko-toko barang antik dan fashion unik yang tak kalah menarik.
Delfshaven terletak di sebelah barat daya pusat Rotterdam atau Rotterda Centraal, tepat ditepi Sungai Nieuwe Mass yang memisahkannya dengan Distrik Walhaven. Tempat ini dapat dicapai dengan trem 4, 8, 9, atau kereta metro ABC menuju Delfshaven. Kunjungan ke kawasan pelabuhan kecil ini akan melengkapi liburan Anda di Rotterdam, jadi pastikanlah untuk berkunjung ketika Anda singgah di kota pelabuhan tersibuk Eropa ini.

 http://www.richardfarmer.ca/Delfshaven_files/Rotterdam_Delfshaven_003.jpg

Scheepvaart Museum Amsterdam

 www.archdaily.com

Sebuah bangunan bersejarah s’Lands Zeemagazijn selama berpuluh tahun digunakan sebagai kantor angkatan laut Belanda. Gedung besar berusia lebih dari 3 abad itu kemudian sepenuhnya digunakan sebagai Museum Maritim (Scheepvaart Museum). Kekayaan sejarah serta bangunan megah, tak diragukan lagi Scheepvaart Museum adalah salah satu museum maritim terbaik di dunia.

 http://www.stonebranch.com/common/images/blog/maritime-museum.jpg

Rumah dari Museum Maritim di Amsterdam ini dibangun pada tahun 1656 oleh Daniël Stalpaert. Untuk membangunnya di pulau buatan di Pelabuhan Amsterdam pada masa itu, dibutuhkan 1800 tiang kayu yang dibenamkan ke dasar lumpur untuk menopang bangunan. Sejak awal gedung tersebut sudah disebut-sebut sebagai mahakarya arsitektur. Saat ini setelah direnovasi, kemegahan itu semakin nampak. Sebuah inner courtyard luas memiliki atap kaca transparan berbentuk kubah. Saat malam ratusan lampu LED menghiasi atap sehingga menimbulkan kesan seperti bintang-bintang di langit. Lebi dari dua puluh ruangan digunakan sebagai tempat pameran artefak, dokumen, lukisan, serta perpustakaan. Dibutuhkan waktu berjam-jam untuk menelusuri seluruh sektornya. Scheepvaart Museum ini tercatat memiliki perpustakaan maritim dengan volume 60.000. Kita dapat melihat peta-peta penjelajahan ke “pulau rempah-rempah”, menyimak sejarah VOC, alat-alat navigasi kapal, miniatur kapal, dan masih banyak lainnya. Setiap benda diberikan papan keterangan dalam bahasa Belanda dan Inggris.

 http://imagene.youropi.com/scheepvaartmuseum-activiteit-amsterdam-2(p:activity,5994)(c:0).JPG

Objek paling menarik perhatian adalah  perahu layar besar milik VOC yang terparkir di dermaga Teluk IJ, di dekat Maritim Museum Amsterdam. Kapal tersebut merupakan replika dari kapal kargo VOC yang berlayar dari Texel menuju Batavia pada 8 Januari 1749. Namun transportasi laut itu karam di Selat Inggris pada 26 Januari 1749 akibat dihantam badai besar. Puing-puingnya ditemukan di Teluk Bulverhythe, Inggris, tahun 1969. Sekelompok relawan akhirnya membangun replikanya di dekat Museum Maritim. Pengunjung dapat memasuki kapal tersebut dan menjelajahi ruang-ruang yang ada di dalamnya. Fitur ini sangatlah menarik terutama bagi anak-anak karena mereka dapat memulai imajinasi sebagai pelaut atau bajak laut di sana.

RESTRICTION FRAGMENT LENGTH POLYMORPHISM (RFLP)

 https://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/thumb/c/c5/Step-by-step_procedure_of_using_T-RFLP_analysis_in_microbiology.pdf/page1-776px-Step-by-step_procedure_of_using_T-RFLP_analysis_in_microbiology.pdf.jpg

Analisis Restriction fragment length polymorphism (RFLP) adalah salah satu teknik pertama yang secara luas digunakan untuk mendeteksi variasi pada tingkat sekuen DNA. Deteksi RFLP dilakukan berdasar pada adanya kemungkinan untuk membandingkan profil pita-pita yang dihasilkan setelah dilakukan pemotongan dengan enzim restriksi terhadap DNA target/dari individu yang berbeda. Berbagai mutasi yang terjadi pada suatu organisma mempengaruhi molekul DNA dengan berbagai cara, menghasilkan fragmen-fragmen dengan panjang yang berbeda. Perbedaan panjang fragmen ini dapat dilihat setelah dilakukan elektroforesis pada gel, hibridisasi dan visualisasi. Aplikasi teknik RFLP biasa digunakan untuk mendeteksi diversitas genetic, hubungan kekerabatan, sejarah domestikasi, asal dan evolusi suatu spesies, genetic drift dan seleksi, pemetaan keseluruhan genom, tagging gen, mengisolasi gen-gen yang berguna dari spesies liar, mengkonstruksi perpustakaan DNA.
Langkah-langkah kerja untuk mendeteksi RFLP di laboratorium meliputi :

1. Isolasi DNA




Isolasi DNA merupakan tahap pertama dari berbagai teknologi analisis DNA DNA dapat ditemukan baik pada kromosom inti maupun pada organel yaitu pada mitokondria dan kloroplas. Untuk mengekstrak DNA diperlukan langkah-langkah laboratorium untuk memecahkan dinding sel dan membran inti, dan dilanjutkan dengan pemisahan DNA dari berbagai komponen sel yang lain. Pada saat melakukannya harus dijaga agar DNA tidak rusak dan didapatkan DNA dalam bentuk rantai yang panjang.

 

Proses pengeluaran DNA dari tempatnya berada (ekstraksi atau lisis) biasanya dilakukan dengan homogenasi dan penambahan buffer ekstraksi atau buffer lisis untuk mencegah DNA rusak. Untuk membantu terjadinya lisis biasanya dilakukan inkubasi pada suhu sekitar 60oC. Dalam proses ini biasa digunakan senyawa senyawa phenol, chloroform dan isoamyl alcohol untuk memaksimalkan proses lisis. Proses selanjutnya adalah pemisahan DNA dari komponen sel yang lain atau kontaminan yang tidak diinginkan. Pemisahan DNA dari komponen sel yang lain, termasuk debris sel, dilakukan dengan sentrifugasi.

Kontaminan yang umum ditemukan adalah polisakarida yang dapat mengganggu proses PCR dengan cara menghambat aktivitas Taq polymerase, atau poliphenol yang dalam bentuk teroksidasi akan mengikat DNA secara kovalen. Untuk menghindarkan hal ini jaringan yang digunakan dijaga tetap dingin sebelum dan selama proses ekstraksi. Selain itu dilakukan penambahan antioksidan seperti PVP. Setelah dilakukan ekstraksi dilakukan presipitasi DNA dengan menggunakan ethanol atau isopropanol. Selain DNA semua bahan yang lain kan larut dalam ethanol dingin. Sehingga saat dilakukan sentrifugasi DNA akan mengendap dan terpisah dari senyawa-senyawa/bahan lain.
Sebagai bahan untuk RFLP harus digunakan DNA yang bersih dari kontaminan (mempunyai kemurnian tinggi) dan dengan berat molekul yang tinggi. Selama proses ekstraksi DNA beberapa hal yang dapat terjadi adalah :

- DNA patah-patah selama proses isolasi
- DNA terdegradasi oleh enzim nuclease
- Terjadi kontaminasi oleh polisakarida
- Metabolit sekunder ikut terisolasi

2.  Pemotongan dengan enzim restriksi (digesti restriksi) dan elektroforesis gel



DNA hasil isolasi kemudian dipotong dengan enzim restriksi tertentu yang dipilih dengan hati-hati. Setiap enzim restriksi pada kondisi yang sesuai akan mengenali dan memotong DNA sehingga dihasilkan fragmen-fragmen DNA. Fragmen-fragmen tersebut selanjutnya dielektroforesis pada gel agarosa. Karena fragmen-fragmen tersebut tidak akan terlihat sebagai smear berkesinambungan bila diwarnai dengan ethidium bromide, maka pewarnaan saja umumnya tidak dapat mendeteksi adanya polimorfisme. Dengan demikian perlu dilakukan hibridisasi dan visualisasi untuk mendeteksi fragmen tertentu. Hibridisasi dan visuali sasi dilakukan dengan Southern blotting.

3.  Transfer DNA dengan Southern blotting

 











Proses hibridisasi dan visualisasi diawali dengan transfer DNA dari gel agarose ke nilon berpori atau membrane nitroselulosa. Transfer DNA disebut ‘Southern blotting’, mengacu kepada nama penemu teknik tersebut yaitu E.M. Southern (1975). Pada metode ini mula-mula gel didenaturasi dengan larutan dasar dan diletakkan pada suatu nampan. Selanjutnya di atas gel hasil elektroforesis diletakkan nilon berpori atau membrane nitroselulosa, kemudian di atasnya diberi pemberat. Semua fragment hasil pemotongan dengan enzim restriksi yang pada awalnya berada pada gel akan ditransfer secara kapiler ke membrane tersebut dalam bentuk untai tunggal. Pola fragmen akan sama dengan yang berada pada gel.

4.  Hibridisasi DNA

 DNA yang ditransfer pada nilon berpori atau membrane nitroselulosa selanjutnya dihibridisasi dengan probe. Membran diinkubasi bersama probe DNA. Bila antara probe dan DNA target merupakan komplemen maka akan terjadi hibridisasi. Bila probe yang digunakan dilabeli maka selanjutnya dupleks yang terjadi dapat dideteksi. Bila kondisi hibridisasi yang digunakan mempunyai stringency yang tinggi (highly stringent), maka tidak akan terjadi hibridisasi dengan DNA yang mempunyai kekerabatan yang jauh atau non homolog. Jadi probe DNA akan mengenali hanya sekuen yang komplemen dan secara ideal homolog diantara beribu-ribu atau bahakan berjuta-juta fragmen yang bermigrasi sepanjang gel. Fragmen yang diinginkan dapat dideteksi setelah dilakukan pemaparan membrane yang telah mengalami hibridisasi pada film.

Enzim untuk manipulasi gen

Sejak penemuan E. coli K12 dan Haemophylus influenzae yang mempunya sifat restriksi endonuklease secara khusus setelah tahun 1970. Pada saat ini telah banyak dikenal berbagai macam enzim restriksi sebagai salah satu bahan rekayasa genetika untuk memodifikasi DNA atau gen secara khusus. Hampir semua teknik manipulasi DNA menggunakan enzim yang telah dimurnikan. Enzim-enzim ini berperan dalam proses penting di dalam sel, seperti replikasi dan transkripsi DNA, DNA proofreading terhadap mutasi DNA, degradasi DNA/RNA asing (dari infeksi virus) serta rekombinasi antara molekul-molekul DNA yang berbeda.

 














Enzim-enzim untuk manipulasi ini dapat dikelompokkan menjadi lima golongan besar tergantung pada jenis reaksi yang dikatalis:

1. Nuclease, kelompok enzim ini dapat memotong, memendekkan atau mendegradasi molekul DNA. Enzim kelompok ini mempunyai sifat eksonuklease (menghilangkan nukleotid satu persatu dari ujung bebas molekul DNA); dan endonuklease (memecah ikatan fosfodiester internal pada molekul DNA. Misal: S1-Nuclease, DNaseI. Enzim restriksi).

2. Ligase, menyambung potongan DNA menjadi satu. Hanya satu yaitu DNA ligase.

3. Polymerase, mampu mensintesis untai DNA baru yang komplementer dari cetakan atau template DNA. Misal: Fragmen Klenow, T4-DNA polymerase, dan Reverse transcriptase.

4. Enzim modifikasi, berperan untuk menghilangkan atau mengubah gugus kiwiawi. Misal: Alkali-fosfatase (memotong gugus fosfat pada ujung-5’ molekul DNA); Polinukleoid kinase (menambah gugus fosfat pada ujung-5’ yang bebas); dan Deoxinukleotidil transferase terminal (menambah satu atau lebih deoxinukleotid pada ujung-3’ molekul DNA.

5. Topoisomerase, membuat atau mengubah DNA-supercoiled yang tertutup secara kovalen




Selasa, 16 Juni 2015

Kincir Angin Amsterdam

Ibukota Amsterdam masih menyimpan 8 kincir angin (Molen) yang selalu identik dengan lanskap Belanda. Diantara 8 kincir angin, hanya satu yang masih beroperasi dan terbuka untuk umum, yaitu Molen Van Sloten. Sisanya hanya dapat dimasuki pada Hari Kincir Angin Nasional setiap 11 Mei. Berikut adalah 3 contoh kincir angin Amsterdam yang dapat dikunjungi.

1. De Otter

 http://farm8.staticflickr.com/7184/6791886802_c68c49db24_z.jpg

De Otter berjarak sekitar 20 menit berjalan kaki dari Dam Square. De Otter dibangun pada tahun 1631 dan satu yang tersisa diantara banyaknya kincir angin yang pernah ada di daerah tersebut. Kincir ini berfungsi sebagai tempat penggergajian kayu hingga awal 1990. Setelah itu tak beroperasi lagi karena populasi yang meningkat membuat tiupan angin tak lagi ideal. Dari 8 kincir angin yang tersisa di Amsterdam, De Otter adalah yang paling tua.

  


Alamat: Gillis van Ledenberchstraat 78, Amsterdam

Transportasi: trem 3 (Hugo de Grootplein) atau bus 18, 80, 82, 280, 352 (Gillis van Ledenberchstraat)


2. De Gooyer

 

De Gooyer berdiri gagah di samping salah satu tempat pembuatan bir terbaik Amsterdam, yaitu Brouwerij ‘t IJ. Kincir De Gooyer adalah kincir angin kayu tertinggi yang dimiliki Belanda. Dulunya berfungsi sebagai tempat penggilingan jagung. De Gooyer dibangun pada tahun 1725 dan tak dapat lagi beroperasi karena rusak dihantam badai pada tahun 1972.

 

Alamat: Funenkade 5, 1018 AL Amsterdam

Transportasi: trem 10 (Hoogte Kadeijk) atau bus 22 (Oostenburgergracht)


3. Riekermolen

Riekermolen dibangun di Desa Sloten pada tahun 1636 dan kemudian dipindahkan ke tepi Sungai Amstel tahun 1961. Dulunya kincir ini berfungsi sebagai pengering dan pengendali banjir. Jika kondisi angin memungkingkan, kipasnya akan berputar setiap sore ahari di akhir minggu. Dekat Riekermolen terdapat patung Rembrandt yang semasa hidupnya sering mengunjungi daerah tersebut dan mengabadikan keindahannya dalam sketsa-sketsa.

 

Alamat: Buitenveldert-Oost, Amsterdam

Transportasi: bus 62 (Nieuw Herlaer)

4. De Admiraal

 http://goista.com/wp-content/uploads/2015/02/Krijtmolen-De-Admiraal-Amsterdam-Noord.jpg
 
De Admiraal adalah satu-satunya kincir penggilingan batu kapur yang tersisa di Belanda. Awalnya kincir yang dibuat pada tahun 1792 ini digunakan untuk menggiling batu vulkanik sebagai bahan pembuatan mortir. De Admiraal dibangun di Desa Buiksloot yang indah dan kini menjadi bagian Amsterdam.

 

 http://static.panoramio.com/photos/large/100343667.jpg

Alamat: Noordhollandschkanaaldijk 21, 1034 ZL Amsterdam

Transportasi: Ferry gratis dari Centraal Station menuju Buiksloterweg, lanjut berjalan kaki 30 menit atau naik bus 38/105 hingga Rode Kruistraat.

Sistem Imun : Sistem pertahanan tubuh

Sistem Imun merupakan suatu sistem pertahanan atau kekebalan tubuh terhadap berbagai organisme merugikan yang masuk ke dalam tubuh. Sistem kekebalan tubuh manusia akan menyerang organisme merugikan seperti virus, bakteri, jamur, dan parasit yang masuk ke dalam organ tubuh.  Selain itu, sistem kekebalan juga akan menyerang sel-sel kanker atau sel-sel abnormal yang berkembang di dalam tubuh. Sistem imun terdiri atas: sel-sel darah putih, sumsum tulang, limpa, timus, hati, kelenjar getah bening, dan pertahanan tubuh lainnya (seperti air mata, air liur, kulit, asam lambung, serta mukosa pada organ pernafasan).
 
 
Sel darah putih (leukosit) merupakan sel yang berfungsi untuk menghancurkan organisme berbahaya yang masuk ke dalam tubuh. Leukosit bersifat amuboid (dapat berubah bentuk), fagositosis (memakan), serta dapat keluar masuk jaringan.  Leukosit terbagi menjadi granulosit (mengandung butir-butir pada sitoplasma) dan agranulosit (tidak mengandung butir-butir pada sitoplasma).  Granulosit terdiri dari neutrofil, basofil, dan eusinofil.  Agranulosit terdiri atas monosit dan limfosit.

1. Sel-T.
T berasal dari kata tymus. Sel-T termasuk dalam limfosit. Sel-T diproduksi oleh sel stem dalam sumsum tulang dan mengalami pematangan di timus.  Sel-T berperan dalam imunitas seluler, yaitu pembentukan sel-sel kekebalan dalam jumlah besar untuk menghancurkan organisme berbahaya.

2. Sel-B.
B berasal dari kata bone marrow. Sel-B juga termasuk dalam limfosit. Sel-B diproduksi oleh sel stem dalam sumsum tulang.  Sel-B berperan dalam imunitas humoral, yaitu dengan mengeluarkan antibodi.  Sel-B yang matang ketika mendeteksi adanya organisme yang berbahaya bagi tubuh akan berubah menjadi sel plasma untuk mengeluarkan antibodi.  Antibodi merupakan molekul kompleks yang berperan sebagai penanda organisme asing untuk segera dibasmi oleh sel-sel kekebalan.


3. Monosit.
Monosit merupakan sel darah putih yang dapat berkembang menjadi makrofag sehingga dapat memakan antigen (organisme/benda yang dapat memacu terbentuknya antibodi).  Makrofag dapat bergerak bebas dan sebagian lagi terkumpul dalam limpa, kelenjar getah bening, sumsum tulang belakang, paru-paru dan hati.

4. Neutrofil.
Selnya memiliki inti lebih dari dua granul (butir).  Neutrofil dapat mendeteksi antigen yang ada di dalam tubuh.

5. Eosinofil.
Selnya memiliki inti berjumlah dua granul. Eosinofil juga berperan dalam menghancurkan parasit penginfeksi tubuh

6. Basofil.
Selnya memiliki granul yang bervariasi.  Basofil berperan membawa zat kimia seperti histamin dalam gejala alergi dan penarikan sel sel kekebalan ke daerah reaksi alergi.
Sumsum tulang, limpa, timus, hati, kelenjar getah bening berfungsi membersihkan darah dan jaringan dari organisme berbahaya dan menyediakan lokasi dimana sel-sel kekebalan tubuh dapat diaktifkan
Pertahanan lain seperti air mata, air liur, mukosa pada organ pernafasan, dan asam lambung memiliki zat antibiotik untuk membunuh organisme berbahaya.  Kulit dapat mengeluarkan zat antibakteri untuk melindungi tubuh dari organisme asing yang menempel pada tubuh.
 
 

Alergi
Alergi merupakan suatu reaksi berlebih dari sistem kekebalan tubuh seseorang terhadap zat asing yang tidak berbahaya seperti debu, bulu binatang, tepung sari, makanan, obat-obat tertentu, dan sebagainya. Zat asing penyebab alergi disebut alergen. Reaksi alergi dapat bermacam-macam mulai dari gatal-gatal, pembengkakan, pilek, dan penyempitan saluran pernafasan
Imunisasi merupakan pengebalan tubuh terhadap racun atau organisme penyebab penyakit.  Salah satu bentuk imunisasi adalah pemberian vaksin.  Vaksin adalah virus atau bakteri yang telah mati atau masih hidup namun telah dilemahkan.  Tujuan pemberian vaksin yaitu supaya tubuh membentuk kekebalan terhadap virus atau bakteri penyebab penyakit tanpa menyebabkan terjangkitnya penyakit itu terlebih dahulu.
Sistem kekebalan tubuh sangat penting untuk dalam menjaga tubuh kita dari serangan penyakit.  Untuk menjaga sistem kekebalan tubuh tetap dalam kondisi baik, kita perlu menerapkan gaya hidup sehat, berolah raga dengan teratur dan menyantap makanan yang bergizi, serta minum multivitamin jika perlu.

 

Ekspresi-Regulasi Gen

Gen harus diekspresikan, dan itu harus dilakukan dengan cara yang sangat teratur sehingga tidak ada yang tidak penting yang dilakukan pada akhir agar semua proses kehidupan berlangsung. Oleh karena itu, ekspresi gen dan regulasi gen adalah proses yang sangat penting. Namun, tidak ada proses ini yang berlangsung sendiri seperti ekspresi gen terjadi dan regulasi gen tidak; baik dari mereka sedang dalam proses yang sama. Itu akan mudah untuk mempelajari ekspresi gen dan regulasi secara terpisah sehingga sifat-sifat masing-masing bisa dibahas sebelum dibedakan.
Ekspresi Gen dan regulasi Gen

Ekspresi Gen

Ketika informasi dari gen yang sedang diubah menjadi bentuk struktural, gen tertentu dikatakan diekspresikan. Ekspresi gen adalah proses yang membuat molekul biologis penting, dan ini biasanya makromolekul. Gen sebagian besar diekspresikan dalam bentuk protein, tetapi RNA juga merupakan produk dari proses ini. Tidak mungkin ada bentuk kehidupan tanpa proses ekspresi gen yang terjadi.
Tiga langkah utama yang ada dalam ekspresi gen yang dikenal sebagai transkripsi, pengolahan RNA, dan translasi. Modifikasi pasca translasi protein dan pematangan RNA non-coding adalah beberapa proses lain yang terlibat dengan ekspresi gen. Pada langkah transkripsi, urutan nukleotida gen dalam untai DNA ditranskripsi menjadi RNA setelah untai DNA yang dibongkar dengan enzim helikase DNA. RNA untai yang baru terbentuk (mRNA) direformasi dengan menghilangkan urutan non-coding dan mengambil urutan nukleotida gen ke ribosom. Ada molekul tRNA (transfer RNA) spesifik yang mengenali asam amino yang relevan dalam sitoplasma. Setelah itu, molekul tRNA akan melekat pada asam amino tertentu. Dalam setiap molekul tRNA, ada urutan tiga nukleotida. Sebuah ribosom dalam sitoplasma melekat pada untai mRNA, dan kodon start (promotor) diidentifikasi. Molekul tRNA dengan nukleotida yang sesuai dengan urutan mRNA yang pindah ke subunit besar ribosom. Saat molekul tRNA datang ke ribosom, asam amino yang sesuai terikat dengan asam amino berikutnya dalam urutan melalui ikatan peptida. Ikatan peptida ini berlanjut sampai kodon stop dibaca pada ribosom.

Regulasi gen

Regulasi gen hanyalah pengendalian ekspresi gen. Regulasi gen sangat penting untuk mengontrol informasi DNA yang sangat kompleks. Ini akan mengejutkan jika mengetahui bahwa hampir 97% dari urutan DNA manusia memiliki urutan non-coding, atau dengan kata lain, sebagian besar genom manusia tidak terdiri dari gen. Namun, harus ada sesuatu di dunia tanpa fungsi dan alasan. Semua ini (setidaknya sebagian besar) urutan non-coding diyakini berfungsi dalam proses regulasi gen. Intron merupakan komponen utama dalam urutan non-coding sedangkan ekson mengkode untuk protein.
Regulasi gen memiliki fungsi utama dalam mengendalikan ketepatan dan kecepatan ekspresi gen pada umumnya dan beberapa fungsi lainnya pada khususnya. Regulasi dan ekspresi gen terjadi terutama selama transkripsi, splicing RNA, transportasi RNA, translasi, dan degradasi mRNA. Namun, proses lain seperti mendorong ekspresi enzim, dan lac operon (transportasi dan metabolisme laktosa) merupakan aspek penting lain dari regulasi gen. Ini akan menjadi penting untuk menyatakan bahwa regulasi gen yang memberikan dasar untuk fleksibilitas dari sel yang akan diubah melalui diferensiasi sel melalui induksi atau menghambat ekspresi gen.

Apa perbedaan antara Ekspresi Gen dan regulasi Gen?
  1. ekspresi gen adalah proses utama sedangkan regulasi gen merupakan bagian pengendalian yang penting.
  2. ekspresi gen adalah proses sintesis makromolekul biologis yang berfungsi dari gen sementara regulasi gen memastikan tidak ada yang tidak beres dalam proses ekspresi.
  3. ekspresi gen diperlakukan pada semua proses terkait dengan regulasi gen seperti waktu, pengaturan kecepatan, hambatan, dan mendorong.