Sabtu, 17 Januari 2015

Enzim Pencernaan



Enzim Pencernaan

 
Enzim pencernaan pada makhluk hidup dihasilkan oleh makhluk hidup itu sendiri. Di dalam tubuh makhluk hidup Enzim Pencernaan diperoleh dari hasil sekresi oleh organ pencernaan makhluk hidup yang berperan dalam sistem pencernaan khususnya enzim pencernaan manusia yang disekresikan mulai dari rongga mulut manusia sampai usus besar manusia.

Organ pencernaan manusia yang pertama yaitu rongga mulut yang di dalamnya terdapat kelenjar ludah yang menghasilkan enzim pencernaan. Kelenjar ludah menyekresikan air liur yang mengandung enzim ptyalin (amilase). Enzim tersebut berperan dalam pencernaan enzimatik yang berlangsung di mulut. Amilase mengubah amilum menjadi glukosa.

Selain enzim pencernaan, ludah juga mengandung zat antibakteri (lisozim) sehingga makanan yang masuk ke dalam tubuh mengandung lebih sedikit bakteri yang dapat membahayakan kesehatan kita. Cairan ludah juga membantu melarutkan makanan dan melumasi rongga mulut.

Enzim pencernaan berikutnya dihasilkan oleh lambung. Lambung dapat mencerna makanan secara mekanik. Lambung memiliki tiga lapis otot halus yang tersusun memanjang (bagian luar), melingkar (bagian tengah), dan miring (bagian dalam). Kontraksi dinding lambung menghasilkan gerakan peristaltik yang menghancurkan makanan dan mencampurkannya dengan enzim pencernaan yang dihasilkan oleh dinding lambung.

Dinding lambung disusun oleh lapisan epitel sel selapis batang. Kontraksi otot lambung menyebabkan beberapa sel pada dinding lambung menyekresikan gastrin. Gastrin merangsang sel-sel kelejar di dinding lambung menyekresikan asam lambung. Asam lambung tersebut terdiri atas HCl, enzim pencernaan, dan lendir (mukus).

 

Lendir selain berfungsi mencampur makanan dengan enzim pencernaan, juga berfungsi melindungi dinding lambung dari asam lambung. Dinding lambung sering mengalami pergantian karena sering rusak oleh HCl yang dihasilkannya. HCl berperan dalam membunuh mikroorganisme yang terkandung dalam makanan yang tidak mati oleh ludah dalam mulut. HCl juga mengaktivasi sel-sel kelenjar lain di dinding lambung untuk menghasilkan enzim pepsinogen.

Dalam suasana yang asam (pH 1 hingga 3), pepsinogen akan berubah menjadi enzim pencernaan yang aktif, yaitu pepsin. Pepsin akan mengubah protein menjadi protease dan pepton. Selain pepsin, beberapa enzim pencernaan lain yang dihasilkan antara lain adalah renin yang berfungsi menggumpalkan kasein dalam susu, dan lipase yang berfungsi mencerna lemak. Makanan di lambung yang telah berbentuk cairan asam disebut kim (chyme). Melalui gerakan peristaltik, kim didorong menuju usus halus melewati sfinkter pilorik, yaitu otot yang berada di ujung lambung.
Alat pencernaan yang selanjutnya sebagai tempat enzim pencernaan bekerja adalah usus halus. Enzim-enzim yang berperan di usus halus berasal dari hati, pankreas, dan sel-sel di dinding usus halus tersebut. Enzim pencernaan tersebut memecah molekul-molekul kompleks makanan menjadi molekul yang lebih sederhana dan mengabsorpsinya dalam aliran darah.

Hati menghasilkan cairan empedu, suatu cairan yang merupakan campuran dari garam empedu, air, garam-garam lain, dan kolesterol. Empedu dihasilkan hati untuk kemudian disimpan di dalam kantung empedu. Ketika dibutuhkan, empedu akan dialirkan dari kantung empedu menuju usus halus melewati saluran yang disebut ductus hepaticus (saluran empedu).

Garam empedu disintesis di hati dari kolesterol dan asam amino. Meskipun berperan dalam memecah lemak, garam empedu tidak termasuk enzim pencernaan. Garam empedu bekerja mirip deterjen atau agen pengemulsi yang memecah gumpalan lemak pada kim menjadi partikel-partikel yang lebih kecil. Partikel-partikel ini kemudian diuraikan lagi oleh enzim pencernaan yaitu enzim lipase yang dihasilkan oleh pankreas.

Pankreas terletak di antara lambung dan usus halus. Selain enzim pencernaan lipase, pankreas juga menghasilkan sodium bikarbonat (NaHCO3), enzim amilase, dan beberapa protease yang terdiri atas tripsin, kemotripsin, dan karboksipeptidase. Bersama dengan air, sekresi pankreas ini sering disebut "pancreas juice".

Sodium bikarbonat menaikkan pH hingga 7 sampai 8 untuk memberikan suasana basa pada bubur kim yang dihasilkan dari lambung. Pada suasana basa ini, enzim-enzim pencernaan yang dihasilkan pankreas dapat bekerja optimum. Masing-masing enzim pencernaan tersebut bereaksi terhadap molekul makanan yang berbeda.

Enzim amilase berperan dalam memecah amilum (zat tepung) menjadi maltosa. Lipase memecah lemak (lipid) menjadi gliserol dan asam lemak. Dinding usus halus menghasilkan tripsinogen dan kemotripsinogen yang akan menjadi enzim pencernaan aktif tripsin dan kemotripsin ketika memasuki rongga usus halus. Tripsin dan kemotripsin memecah protein dan polipeptida menjadi rantai-rantai peptida yang lebih pendek. Karboksipeptidase kemudian menghidrolisis peptida menjadi asam-asam amino.

Sel-sel epitel pada usus halus, selain mampu menyerap makanan juga menghasilkan
Enzim Pencernaan seperti enzim aminopeptidase, sukrase, laktase, dan maltase. Jadi, segera setelah molekul-molekul makanan dicerna oleh enzim-enzim tersebut, molekul-molekul yang sederhana diserap ke dalam sel dan siap diangkut ke seluruh tubuh oleh pembuluh darah.

Untuk lebih jelasnya, berikut kesimpulan dari keseluruhan enzim pencernaan yang terdapat di dalam tubuh manusia yang berperan dalam sistem pencernaan manusia :
Enzim-enzim Pencernaan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar