Sabtu, 17 Januari 2015

Empedu



Fungsi Empedu

Fungsi empedu sangat erat kaitannya dengan fungsi organ terbesar yang ada di dalam tubuh manusia yaitu hati. Sebelum membahas lebih jauh mengenai fungsi empedu, terlebih dahulu mengetahui struktur anatomi dari empedu. Cairan empedu merupakan cairan yang bersifat basa berasa pahit dan berwarna hijau kekuningan karena mengandung pigmen biliverdin, dan urobilin, serta bilirubin, hasil sekresi dari hepatosit hati pada sebagian besar vertebrata. Setiap hari sekresi cairan empedu pada hati dihasilkan sampai 500 sampai1000 cc dan terjadi secara terus menerus. Kemudian jumlah volume hasil sekresinya meningkat apabila banyak mengkonsumsi makanan berlemak.

Anatomi empedu

Berasal dari diverticulum yang menonjol dari lantai depan (foregut). Ada tonjolan yang akan menjadi hepar dan sistem empedu. Tonjolan ini akan menyebar ke septum transversum. Bagian caudal diverticulum akan menjadi Gall Bladder (kandung empedu), Ductus cysticus, dan Ductus biliaris communis (ductus choledochus).

Empedu
Fungsi empedu - Bagian cranialnya akan menjadi liver dan hepatic bile ducts. Kandung empedu berbentuk seperti buah pear, diliputi oleh peritoneum dan menempel ke permukaan bawah dari lobus kanan dan lobus quadratus dari liver. Bagian ductus cysticus  berjalan dari liver ke arah kandung empedu dan ductus choledochus berjalan ke bawah menuju ke duodenum serta ductus choledochus masuk ke duodenum melalui bagian belakang duodenum. Ductus hepaticus bercabang 2 yaitu pada lobus kanan dan lobus kiri.

Di daerah ductus hepaticus biasanya banyak terjadi kelainan congenital. Kandung empedu panjangnya 10 cm, dan lebar 3 – 5 cm dan mengandung 30 – 60 cc bile. Secara anatomis, kandung empedu terbagi menjadi empat bagian yaitu bagian fundus (ujung), menonjol keluar ke tepi depan dari liver, corpus (bagian yang besar/ body), infundibulum, dan leher (berhubungan dengan ductus cysticus).

Panjang kandung empedu pada bagian ductus cysticus 3 cm, diliputi permukaan dalam dengan mukosa yang banyak sekali membentuk duplikasi (lipatan-lipatan) jadi disebut Valve Of Heister mengatur pasase bile dari dan ke gall bladder. Ductus cysticus akan bergabung dengan ductus hepaticus communis menjadi ductus biliaris communis (ductus choledochus). Ductus hepaticus bercabang menjadi lobus kiri dan kanan, dengan panjang masing-masing 2 – 3 cm. Ductus choledochus panjangnya 10 – 15 cm dan berjalan menuju duodenum dari sebelah belakang, akan menembus pankreas dan bermuara di sebelah medial dari duodenum descendens.  Tempat muaranya ini disebut papilla vateri.

Dalam keadaan normal, ductus choledochus akan bergabung dengan ductus pancreaticus wirsungi (baru mengeluarkan isinya ke duodenum). Tapi ada juga keadaan di mana masing-masing mengeluarkan isinya, pada umumnya bergabung dulu. Pada pertemuan (muara) ductus choledochus ke dalam duodenum, disebut = choledochoduodenal junction (di tempat ini ada sphincter ani).
Fungsi empedu ditinjau berdasarkan fisiologinya
Ada beberapa fungsi empedu yang sangat erat kaitannya dengan fisiologi atau fungsi kerja dari empedu. Berikut fungsi umum dari empedu.
  • Berperan utk penyerapan lemak yaitu dalam bentuk emulsi, juga penyerapan mineral seperti Ca, Fe, Cu.
  • Fungsi empedu dapat merangsang sekresi enzim, contohnya enzim lipase pankreas.
  • Penyediaan alkalis utk menetralisir asam lambung di duodenum.
  • Membantu ekskresi bahan-bahan yang telah dimetabolisme di dalam hati.


Selain fungsi empedu di atas, ada juga fungsi sistem bilier ekstrahepatik pada transport saluran empedu yaitu membantu terjadinya transportasi empedu dari hepar ke usus halus, mengatur aliran empedu, dan storage (penyimpanan) dan pengentalan dari empedu.

Hati menghasilkan ± 600 – 1000 cc bile perhari dengan BJ ± 1,011 yang 97% nya terdiri dari air. Kandung empedu akan mengentalkan empedu 5 – 10 kali dengan cara menyerap air dan mineral lalu mengekskresinya dengan BJ 1.040. Kendati tidak terdapat makanan di dalam usus, hati tetap secara kontinu mensekresi bile yang kemudian disimpan sementara di dalam saluran empedu oleh karena kontraksi dari sphincter odi. Bila tekanan dalam saluran empedu meningkatkan maka terjadi refleks dari empedu masuk ke dalam kandung empedu di mana akan disimpan dan dikentalkan.

Begitu makanan masuk dari lambung ke duodenum maka akan keluar hormon cholecystokinin. Pengaruh hormon ini disertai dengan rangsang saraf akan menyebabkan kontraksi dinding kandung empedu, sehingga menyebabkan  bile mengalir ke usus sebagai bahan dari empedu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar