Rabu, 04 Maret 2015

Music Corner: Moonlight Sonata


Piano Sonata No. 14 in C-sharp minor "Quasi una fantasia"Op. 27, No. 2 yang dikenal dengan judul 
"Moonlight Sonata", adalah komposisi piano sonata oleh Ludwig van Beethoven. "Moonlight" adalah judul pemberian 
German music critic and poet Ludwig Rellstab di tahun 1832, 5 Tahun setelah Beethoven meninggal. Rellstab ingin memberikan effect akan sinar bulan purnama yang terlihat di danau Lucerne (Lake Lucerne).



Komposisi ini dibuat pada tahun 1801 sebagai wujud cintanya yang dalam kepada muridnya, Countess Giulietta Guicciardi. Perbedaan derajat yang terjadi antara Giulietta, anak bangsawan dan Beethoven, rakyat biasa yang mengakhiri hubungan mereka. Melalui komposisi inilah, yang dibuat saat Beethoven sudah mulai beranjak tuli, yang melukiskan seberapa dalamnya perasaan itu.






Sonata ini dibagi menjadi 3 movement :

1. Adagio sostenuto.

Dibuka dengan octave not di bagian tangan kiri melawan triplet di tangan kanan. Melody yang disebut Hector Berlioz "lamentation" ( ratapan ). pergerakan melody yang tertulis pianissimo, atau sangat lembut, ini menggambarkan ratapan yang dalam dari seorang Beethoven dibalik kekerasan personality nya.

Jika tilik kembali kehidupan Beethoven, ia lahir dari keluarga musician, namun berbeda dengan Mozart yang lahir dengan kemampuan prodigy dan berusia muda sudah mampu menjadi musician kerajaan dan bermain harpsichord dengan mata tertutup dihadapan raja. Tekanan lingkunganpun memaksanya untuk mencintai musik. Sang ayah, yang jg seorang peminum berat, tidak pernah berhenti memaksanya untuk selalu belajar dan belajar bermusik, bahkan sampai memukulnya berulang kali ( ini jg kemungkinan menjadi sebab Ketulian yang dialami Beethoven di usia dewasa )
masa kecilnya pun habis dengan paksaan dan tekanan dari ayah, dan meninggalnya sang ibu. namun, kerja keras terlihat dengan talenta yang luar biasa. Dia disebut "piano virtuoso" ( pianist yang hebat ) dan terkenal sebagai komposer.

kembali lagi ke movement pertama dari "moonlight sonata" yang terdengar begitu Sentimental. kemungkinan besar, Beethoven mencoba menggambarkan segala tekanan dan kesusahan yang ia hadapi dalam masa mudanya, juga dalam kerapuhan dan kesedihannya karena tidak mampu mendapati Giulietta, terlebih lagi karena tuli yang mulai menggrogoti dirinya. 


2. Allegreto
Movement kedua ini memberikan nuansa yang berbeda. Franz Liszt menggambarkannya sebagai "a flower between two chasms" ( bunga diantara dua jurang ). dengan Accents dengan sforzandos yang significant membuat melody dari movement kedua ini terkesan ceria.
Mungkin sang komposer mencoba menggambarkan keindahan rasa cinta yang dia alami selama menjadi guru dari Giuletta. 

3. Presto Agitato
ini adalah "Stormy Final" yang menjadi klimaks dari komposisi ini. Komposer menuliskan banyak Arpeggios yang harus dimainkan dengan cepat dan accent yang kuat, sehingga diperlukan permainan yang skillful dan ekspresi yang matang.
Style inipun yang menginspirasikan Frédéric Chopin dalam karyanya  Fantaisie-Impromptu. Charles Rosen menuliskan "it is the most unbridled in its representation of emotion. Even today, two hundred years later, its ferocity is astonishing." ( ini benar benar merupakan emosi yang tidak terkendali. Sekarang, 200 tahun kemudian, ini adalah keganasan yang menakjubkan)


Disinilah Beethoven menampilkan dirinya yang sebenarnya. Kerasnya personality yang ia miliki, emosi, amarah, ketidakadilan yang ia rasakan tertuang dalam movement ketiga ini. mungkin ia benar-benar merasakan bahwa hidup yang dijalaninya tidaklah adil. Mungkin benar ia mampu menjadi terkenal, dan semua karyanya dipuja-puja, namun tidak dengan kepuasan batin. Tekanan orang tua, ia pun harus menghidupi adik adiknya ketika orang tuanya meninggal, kegagalan cintanya, Cacat tuli yang ia rasakan menekan kehidupannya. Bahkan ketika mendekati akhir hidupnya,ia memiliki hubungan yang tidak baik dengan saudaranya juga orang-orang disekelilingnya. Beethoven yang emosional, pemarah, sensitif, kritis dan keras menjadi karakteristik yang sama dengan karya nya. Sering kali Beethoven memberhentikan konser yang sedang ia conduct hanya karena ia mendengar para tamu berbicara satu sama lain, lalu ia marah dan meninggalkan panggung. emosi yang menggebu gebu dan tidak terkontrol ini jg yang pada akhirnya menjadikan orang orang disekitarnya menganggapnya memiliki sakit jiwa.


Beethoven tidak menikah. Ia hidup tua dengan keponakannya yang ia paksa juga untuk menjadi musician. Dan pada akhir hidupnya, Beethoven meninggal dengan banyaknya penyakit dalam dirinya. bukan hanya tuli, tapi juga gangguan hati dikarenakan banyaknya mengkonsumsi minum minuman keras. Bahkan tertulis juga bahwa penyebab kematian Beethoven adalah     alcoholic cirrhosis, syphilis, infectious hepatitis, lead poisoning, sarcoidosis dan Whipple's disease .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar