Saat kita menatap bintang di langit pada malam hari, kita dihadapkan
pada kubah raksasa yang disebut bola langit. Orang yunani kuno membagi
bola langit ini ke dalam daerah-daerah yang disebut rasi. Sampai saat
ini diketahui ada 88 rasi bintang. Nama-nama rasi ini kebanyakan
bersumber dari mitologi Yunani seperti Canis Major, Ursa Minor, Scorpio,
dan Orion.
Banyak cara dalam penamaan bintang di antaranya
dengan memberi nama dari bahasa Yunani (Scorpio, Crux, Ophiucus,
Aquarius, Orion), penamaan berdasarkan rasi tempat bidang tersebut
berada (contoh : Alpha Centauri berarti bintang paling terang pada
konstelasi Centauri, bintang kedua paling terang disebut Beta, dan
seterusnya), dan penamaan berdasarkan nomor urutnya dalam katalog atau
cara modern (contoh : NGC 6205).
Salah satu cara
pengklasifikasian bintang adalah berdasarkan suhunya dan kemiripan
susunan garis spektrumnya. Ada beberapa versi pengklasifikasian bintang,
berikut pengklasifikasian bintang menurut Angelo Secchi (1863):
1. Kelas spektra O
Berwarna
biru, temperatur > 30.000 K, garis-garis He terionisasi, garis N
terionisasi 2x, garis Si terionisasi 3x, garis H tampak tapi lemah.
Contoh bintang : Alnitak, Bintang 10 Lacerta.
2. Kelas spektra B
Berwarna
biru, temperatur 11.000 - 30.000 K, garis He netral, garis Si
terionisasi 1 atau 2 x, garis O terionisasi, garis H tampak lebih jelas
ketimbang kelas O.
Contoh bintang : Rigel, Spica.
3. Kelas spektra A
Berwarna
biru, temperatur 7.500 - 11.000 K, garis H sangat kuat, garis Mg, Si,
Fe, dan Ca terionisasi 1x, garis logam netral tampak lemah.
Contoh bintang : Sirius, Vega.
4. Kelas spectra F
Berwarna
biru keputih-putihan, temperatur 6.000 - 7.500 K, garis H lebih lemah
dari kelas A, garis Ca, Fe, Cr terionisasi 1x, garis Fe dan Cr netral.
Contoh bintang : Canopus, Procyon.
5. Kelas spectra G
Berwarna
putih kekuning-kuningan, temperatur 5.000 - 6.000 K, garis H lebih
lemah, garis Ca terionisasi, pita molekul G-Band sangat kuat.
Contoh bintang : Capella, Matahari.
6. Kelas spectra K
Berwarna
jingga kemerah-merahan, temperatur 3.500 - 5.000 K, garis H sangat
lemah, garis logam netral mendominasi, Pita Titanium Oksida tampak.
Contoh bintang : Arcturus, Aldebaran.
7. Kelas spectra M
Berwarna
merah, temperature 2.500 - 3.000 K, pita molekul Titanium Oksida sangat
mendominasi, garis logam netral tampak dengan jelas..
Contoh bintang : Betelgeuse, Antares.
Selain
penggolongan kelas spectra O-B-A-F-G-K-M, ada juga yang
mengklasifikasikan ke dalam kelas W-O-B-A-F-G-K-M-R-N-S. Untuk mudah
mengingatnya, bisa menggunakan jembatan keledai
Wow-Oh-Be-A-Fine-Girl-Kiss-Me-Right-Now-Sweetie. Dari situ terlihat
bahwa bintang yang paling panas warnanya justru biru, bukan merah.
Semakin merah suatu bintang, maka semakin dingin suhunya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar