Stroke bisa menjadi kejadian yang menghancurkan dengan konsekuensi jangka panjang serius.
Kemajuan dalam pengobatan stroke telah membuka harapan bagi pasien untuk meminimalkan kerusakan fatal yang mungkin terjadi.
Namun, karena stroke sering terjadi dengan mendadak, salah satu pendekatan penting selain pengobatan adalah melalui pencegahan terutama bagi orang-orang yang beresiko.
Berikut adalah beberapa kebiasaan baik yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya stroke.
1. Menurunkan tekanan darah
Hipertensi adalah kondisi tekanan darah tinggi kronis yang mempertinggi risiko stroke dan juga berkontribusi terhadap perkembangan penyakit jantung dan penyakit serebrovaskular.
Langkah pertama dalam manajemen hipertensi memerlukan diagnosis melalui pemeriksaan tekanan darah secara teratur.
Perawatan hipertensi dapat mencakup diet rendah garam, manajemen berat badan, olahraga teratur dan pengendalian stres.
Pada orang dengan risiko tinggi, obat untuk menurunkan tekanan darah mungkin diperlukan.
Selain itu, dokter dapat menyarankan tentang cara terbaik untuk mempertahankan tekanan darah normal.
2. Mengontrol penyakit jantung
Selain karena gaya hidup tidak sehat, penyakit jantung bisa timbul karena faktor keturunan.
Penyakit jantung umumnya berkaitan dengan kondisi lain seperti hipertensi, obesitas, diabetes atau kolesterol tinggi.
Penyakit jantung antara lain meliputi penyakit arteri koroner (penyakit pembuluh darah yang mensuplai jantung), masalah katup jantung, masalah otot jantung, pembesaran jantung atau detak jantung tidak teratur.
Terdapat berbagai cara untuk mendiagnosa dan mengobati penyakit jantung, tergantung pada penyebabnya.
Dalam kasus hipertensi, pendekatan terbaik adalah dengan melakukan cek up rutin untuk mendeteksi kemungkinan masalah jantung seawal mungkin sebelum terlambat.
3. Menurunkan kadar kolesterol
Kolesterol tinggi berkontribusi terhadap penyakit jantung dan penyakit serebrovaskular.
Kadar kolesterol tak terkendali umumnya terjadi akibat konsumsi tinggi lemak tidak sehat.
Menurunkan kolesterol memerlukan berbagai upaya seperti diet dengan asupan lemak moderat, olahraga dan mungkin obat-obatan.
4. Mengontrol diabetes
Diabetes bisa berkontribusi terhadap penyakit kardiovaskular dan penyakit serebrovaskular.
Diabetes dapat muncul akibat bawaan atau diperoleh. Orang dengan diabetes tipe 1 membutuhkan pengawasan kadar gula darah ketat yang biasanya juga melibatkan pengobatan insulin.
Orang dengan diabetes tipe 2 membutuhkan manajemen asupan makanan, manajemen berat badan dan mungkin obat untuk mempertahankan tingkat gula darah normal.
5. Mengelola obesitas
Obesitas juga menjadi faktor risiko stroke serta berkontribusi pada hipertensi dan kolesterol tinggi.
Obesitas sering dikelola dengan mengatur diet dan olahraga, suplemen penurun berat badan hingga prosedur bedah untuk kasus obesitas kompleks.
Genetika memainkan peran dalam obesitas sehingga seseorang cenderung mengalami kelebihan berat badan dibandingkan yang lain.
6. Berhenti merokok
Merokok berkontribusi terhadap penyakit jantung, penyakit serebrovaskular dan hipertensi.
Berbagai pendekatan seperti kontrol perilaku, konseling, kelompok pendukung, patch nikotin dan program berhenti merokok dapat digunakan untuk membantu seseorang berhenti merokok.
Penelitian menunjukkan bahwa banyak efek berbahaya merokok dapat dipulihkan dari waktu ke waktu seiring berhentinya seseorang dari kebiasaan ini.
7. Mengelola stres
Stres berkontribusi untuk risiko stroke sekaligus terhadap hipertensi, penyakit jantung, diabetes dan penyakit serebrovaskular.
Manajemen stres dan kecemasan sering harus melibatkan pendekatan komprehensif agar berhasil maksimal.
Stres tidak dapat diukur secara obyektif dan membutuhkan pendekatan jangka panjang untuk kontrol optimal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar