Proses ini melibatkan langkah terkendali ketika suatu sel mematikan diri mereka sendiri.
Terdapat beberapa contoh di mana sel-sel harus dihancurkan. Sel lama mungkin harus digantikan oleh sel baru untuk memastikan perkembangan yang tepat.
Misal, proses menstruasi melibatkan peluruhan jaringan dari rahim yang berarti memerlukan proses apoptosis.
Sel mungkin mengalami kerusakan atau mengalami infeksi. Salah satu cara menghilangkan sel-sel tak berfungsi tersebut tanpa menyebabkan kerusakan pada sel-sel lain adalah melalui apoptosis.
Selama apoptosis, sel memicu proses yang memungkinkannya melakukan “bunuh diri.” Dalam proses ini, sel mengalami pengurangan ukuran yang diikuti dengan kerusakan komponen seluler.
Pada awal apoptosis, bola berbentuk gelembung yang disebut blebs muncul di permukaan sel.
Sel kemudian terurai menjadi fragmen yang lebih kecil dan disebut sebagai badan apoptosis. Fragmen ini dilapisi oleh membran sehingga tidak membahayakan sel-sel di dekatnya.
Sel-sel lain, yang dikenal sebagai sel fagosit, menelan dan menghancurkan badan apoptosis tanpa menyebabkan reaksi inflamasi.
Sel Kanker
Beberapa jenis kanker tetap bertahan sebagai akibat ketidakmampuan sel untuk melakukan apoptosis.Virus tumor mengubah sel dengan mengintegrasikan materi genetik mereka ke DNA sel inang.
Hal ini membuat materi genetik sel inang berubah. Virus lantas memulai produksi protein yang menghentikan proses apoptosis.
Contoh kanker akibat virus dapat dilihat pada virus papiloma yang dikaitkan dengan kanker serviks.
Bahkan kanker yang tidak melibatkan virus menghasilkan zat yang menghambat apoptosis sehingga memicu pertumbuhan tidak terkendali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar