Minggu, 30 November 2014

Skala waktu geologi

 
Skala waktu geologi adalah sistem penanggalan bumi yang dipakai untuk menjelaskan waktu dan hubungan antar peristiwa yang terjadi sepanjang sejarah bumi. Skala waktu geologi digunakan oleh para ahli geologi dan ilmuwan untuk menjelaskan waktu dan hubungan antar peristiwa yang terjadi sepanjang sejarah Bumi. Tabel periode geologi yang ditampilkan di halaman ini disesuaikan dengan waktu dan tatanama yang diusulkan oleh International Commission on Stratigraphy dan menggunakan standar kode warna dari United States Geological Survey. Waktu geologi bumi disusun menjadi beberapa unit menurut peristiwa yang terjadi pada tiap periode. 

   

1. Dasar pembagian
Giovani Arduino (1970) mengusulkan pembagian skala waktu geologi menjadi 4 (empat), yaitu :
1.    Primer (tertua)
2.    Sekunder (menengah)
3.    Tersier (termuda)
4.    Quarter (lebih muda dari tersier)
Pada perkembangan selanjutnya istilah "primer" dan "sekunder" tidak dipergunakan lagi hingga sekarang.
Dasar pembagian skala waktu geologi menjadi kurun, bertitik tolak dari ada dan belum adanya kehidupan yang nyata, yaitu :
1. Kurun Kriptozoikum : belum dijumpai adanya suatu kehidupan yang nyata;
2. Kurun Fanerozoikum : sudah ada kehidupan yang nyata. 
Dasar pembagian skala waktu geologi menjadi masa didasarkan atas adanya perkembangan kehidupan yang sudah menjadi nyata dibagi menjadi 5 (lima), yaitu : 
1. Masa Azoikum (a = tidak; zoon = kehidupan), masa dimana pada dasarnya semua sedimen dijumpai bebatuan yang sama sekali tidak mengandung fosil. 
2. Masa Proterozoikum (proto = masa lampau), masa dimana pada lapisan-lapisan bebatuan hanya mengandung sisa-sisa bentuk kehidupan yang masih sangat sederhana, terutama tumbuhan tingkat rendah yang menghasilkan gamping. Masa Azoikum dan masa proterozoikum terkadang sulit dibedakan, sehingga kadang-kadang dijadikan satu masa, yaitu masa Arkeozoikum.
3. Masa Paleozoikum (paleo = tua/kuno), masa dimana pada lapisan-lapisan batuan tersebut sudah terdapat jenis tumbuh-tumbuhan dan binatang, semua jenis kehidupan tersebut kini sudah tidak terdapat lagi / punah. 
4. Masa Mesozoikum (mesos = masa tengah), masa dimana pada lapisan-lapisan bebatuan tersebut sudah terdapat tumbuh-tumbuhan dan binatang yang erat hubungan kekeluargaannya dengan yang ada sekarang, meskipun sejumlah besar dari jenis tersebut kini telah punah. Masa ini mempunyai bentuk-bentuk reptilia raksasa sebagai penciri utama. 
5. Masa Kenozoikum (kainos = baru), masa dimana pada lapisan-lapisan batuan tersebut sudah terdapat sisa-sisa kehidupan yang menunjukkan suatu permulaan pembentukan tumbuh-tumbuhan dan binatang yang sekarang, dijumpai binatang menyusui dan binatang lunak yang kini masih hidup. 
Dasar pembagian skala waktu geologi berdasarkan zaman :
Zaman Kambrium (590-500 juta tahun lalu), Kambrium berasal dari kata “Cambria” nama latin untuk daerah Wales, dimana batuan berumur kambrium pertama kali dipelajari. Banyak hewan invertebrata mulai muncul pada zaman Kambrium. Hampir seluruh kehidupan berada di lautan. Hewan zaman ini mempunyai kerangka luar dan cangkang sebagai pelindung. Fosil yang umum dijumpai dan penyebarannya luas adalah, Alga, Cacing, Sepon, Koral, Moluska, Ekinodermata, Brakiopoda dan Artropoda (Trilobit)
 
 
Zaman Ordovisium (500 – 440 juta tahun lalu), Zaman Ordovisium dicirikan oleh munculnya ikan tanpa rahang (hewan bertulang belakang paling tua) dan beberapa hewan bertulang belakang yang muncul pertama kali seperti Tetrakoral, Graptolit, Ekinoid (Landak Laut), Asteroid (Bintang Laut), Krinoid (Lili Laut) dan Bryozona. Koral dan Alga berkembang membentuk karang, dimana trilobit dan Brakiopoda mencari mangsa. Graptolit dan Trilobit melimpah, sedangkan Ekinodermata dan Brakiopoda mulai menyebar.
 
Zaman Silur (440 – 410 juta tahun lalu), Zaman silur merupakan waktu peralihan kehidupan dari air ke darat. Tumbuhan darat mulai muncul pertama kalinya termasuk Pteridofita (tumbuhan paku). Sedangkan Kalajengking raksasa (Eurypterid) hidup berburu di dalam laut. Ikan berahang mulai muncul pada zaman ini dan banyak ikan mempunyai perisai tulang sebagai pelindung.
  
 
Zaman Devon (410-360 juta tahun lalu), Zaman Devon merupakan zaman perkembangan besar-besaran jenis ikan dan tumbuhan darat. Ikan berahang dan ikan hiu semakin aktif sebagai pemangsa di dalam lautan. Serbuan ke daratan masih terus berlanjut selama zaman ini. Hewan Amfibi berkembang dan beranjak menuju daratan. Tumbuhan darat semakin umum dan muncul serangga untuk pertama kalinya.
  
 
 
 
Zaman Karbon (360 – 290 juta tahun lalu), Reptilia muncul pertama kalinya dan dapat meletakkan telurnya di luar air. Serangga raksasa muncul dan ampibi meningkat dalam jumlahnya. Pohon pertama muncul, jamur Klab, tumbuhan ferm dan paku ekor kuda tumbuh di rawa-rawa pembentuk batubara. Pada zaman ini benua-benua di muka bumi menyatu membentuk satu masa daratan yang disebut Pangea, 
   
 
 
Zaman Perm (290 -250 juta tahun lalu), “Perm” adalah nama sebuah propinsi tua di dekat pegunungan Ural, Rusia. Reptilia meningkat dan serangga modern muncul, begitu juga tumbuhan konifer dan Grikgo primitif. Hewan Ampibi menjadi kurang begitu berperan. Zaman perm diakhiri dengan kepunahan micsa dalam skala besar, Tribolit, banyak koral dan ikan menjadi punah.
   
Zaman Trias (250-210 juta tahun lalu), Gastropoda dan Bivalvia meningkat jumlahnya, sementara amonit menjadi umum. Dinosaurus dan reptilia laut berukuran besar mulai muncul pertama kalinya selama zaman ini. Reptilia menyerupai mamalia pemakan daging yang disebut Cynodont mulai berkembang. Mamalia pertamapun mulai muncul saat ini. Dan ada banyak jenis reptilia yang hidup di air, termasuk penyu dan kura-kura. Tumbuhan sikada mirip palem berkembang dan Konifer menyebar.
   


 
 

Zaman Jura (210-140 juta tahun lalu), Pada zaman ini, Amonit dan Belemnit sangat umum. Reptilia meningkat jumlahnya. Dinosaurus menguasai daratan, Ichtiyosaurus berburu di dalam lautan dan Pterosaurus merajai angkasa. Banyak dinosaurus tumbuh dalam ukuran yang luar biasa. Burung sejati pertama (Archeopterya) berevolusi dan banyak jenis buaya berkembang. Tumbuhan Konifer menjadi umum, sementara Bennefit dan Sequola melimpah pada waktu ini.
 
 
   

Zaman Kapur (140-65 juta tahun lalu), Banyak dinosaurus raksasa dan reptilia terbang hidup pada zaman ini. Mamalia berari-ari muncul pertama kalinya. Pada akhir zaman ini Dinosaurus, Ichtiyosaurus, Pterosaurus, Plesiosaurus, Amonit dan Belemnit punah. Mamalia dan tumbuhan berbunga mulai berkembang menjadi banyak bentuk yang berlainan. Iklim sedang mulai muncul. India terlepas jauh dari Afrika menuju Asia.
  
  
late cretaceous dinosaur species 
   
 
 
 
Zaman Tersier (65 – 1,7 juta tahun lalu), Pada zaman tersier terjadi perkembangan jenis kehidupan seperti munculnya primata dan burung tak bergigi berukuran besar yang menyerupai burung unta, sedangkan fauna laut sepert ikan, moluska dan echinodermata sangat mirip dengan fauna laut yang hidup sekarang. Tumbuhan berbunga pada zaman Tersier terus berevolusi menghasilkan banyak variasi tumbuhan, seperti semak belukar, tumbuhan merambat dan rumput. Pada zaman Tersier – Kuarter, pemunculan dan kepunahan hewan dan tumbuhan saling berganti seiring dengan perubahan cuaca secara global
   
 
Zaman Kuarter (1,7 juta tahun lalu – sekarang), Zaman Kuarter terdiri dari kala Plistosen dan Kala Holosen. Kala Plistosen mulai sekitar 1,8 juta tahun yang lalu dan berakhir pada 10.000 tahun yang lalu. Kemudian diikuti oleh Kala Holosen yang berlangsung sampai sekarang. Pada Kala Plistosen paling sedikit terjadi 5 kali Zaman es (Zaman glasial). Pada Zaman glasial sebagian besar Eropa, Amerika utara dan Asia bagian utara ditutupi es, begitu pula Pegunungan Alpen, Pegunungan Cherpatia dan Pegunungan Himalaya. Di antara 4 Zaman es ini terdapat Zaman Intra Glasial, dimana iklim bumi lebih hangat. Manusia purba jawa (Homo erectus yang dulu disebut Pithecanthropus erectus) muncul pada Kala Plistosen. Manusia Modern yang mempunyai peradaban baru muncul pada Kala Holosen. Flora dan fauna yang hidup pada Kala Plistosen sangat mirip dengan flora dan fauna yang hidup sekarang
  
 
 
2. Skala waktu geologi
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar