LUMUT HATI (hepaticopsida)
1.1Klasifikasi
Klasifikasi lumut hati
Regnum : Plantae
Division : Hepaticophyta
Kelas : Hepaticosida
Ordo : Hepaticoceales
Family : Hepaticoceae
Genus : Hepaticopsida
Spesies : Hepaticopsida sp
1.2 Pengertian
Klasifikasi tradisional menggabungkan pula lumut hati ke dalam
Bryophyta. Namun, perkembangan dalam taksonomi tumbuhan menunjukkan
bahwa penggabungan ini parafiletik, sehingga diputuskan untuk memisah
lumut hati ke dalam divisio baru.
Lumut hati banyak ditemukan menempel di bebatuan, tanah, atau
dinding tua yang lembab. Bentuk tubuhnya berupa lembaran mirip bentuk
hati dan banyak lekukan. Tubuhnya memiliki struktur yang menyerupai
akar, batang, dan daun. Hal ini menyebabkan banyak yang menganggap
kelompok lumut hati merupakan kelompok peralihan dari tumbuhan
Thallophyta menuju Cormophyta. Lumut hati beranggota lebih dari 6000
spesies.
Terdapat rizoid berfungsi untuk menempel dan menyerap zat-zat
makanan. Tidak memiliki batang dan daun. Reproduksi secara vegetatif
dengan membentuk gemma (kuncup), secara generatif dengan membentuk gamet
jantan dan betina.
Tubuhnya terbagi menjadi dua lobus sehingga tampak seperti lobus
pada hati. Siklus hidup lumut ini mirip dengan lumut daun. Didalam
spongaria terdapat sel yang berbentuk gulungan disebut alatera. Elatera
akan terlepas saat kapsul terbuka , sehingga membantu memencarkan spora.
Lumut ini juga dapat melakukan reproduksi dengan cara aseksual dengan
sel yang disebut gemma, yang merupakan struktur seperti mangkok
dipermukaan gametofit. Contoh lumut hati adalah Marchantia polymorpha
dan porella.
1.2 Ciri-ciri
tubuhnya masih berupa talus dan mempunyai rhizoid
gametofitnya membentuk anteredium dan arkegonium yg berbentuk seperti payung.
sporofit perumbuhannnya terbatas krn tdk mempunyai jaringan meristematik
berkembang biak scr generatif dgn oogami, dan scr vegetatif dgn fragmentasi, tunas, dan kuncup eram
habitatnya ditempat lembab.
1.3 tempat hidup
pada tempat-tempat yang basah, untuk struktur tubuh yang himogrof.
Pada tempat-tempat yang kering, untuk struktur tubuh yang xeromorf (alat
penyimpan air).
sebagai epifit umumnya menempel pada daun-daun pepohonan dalam rimba di daerah tropika.
1.4 susunan tubuh
berdasarkan bentuk talusnya, lumut hati dibagi menjadi 2 kelompok yaitu lumut hati bertalus dan lumut hati berdaun.
menyerupai talus (dorsiventral), bagian atas dorsal berbeda dengan
bagian bawah ventral. Daun bila ada tampak rusak dan tersusun pada tiga
deret pada batang sumbu. Alat kelamin terletak pada bagian dorsal talus
pada /pada jenis terletak pada bagian terminal, sporogonium sederhana
tersusun atas bagian kaki dan kapsul atau kaki tangkai dan kapsul.
Mekanisme merakahnya kapsul tidak menentu dan tidak teratur.
seperti pita bercabang menggarpu dan menyerupai rusuk ditengah
mempunyai rizoid. Pada rusuk tengah, terdapat badan seperti piala dengan
tepi yang bergigi, yang disebut piala eram atau keranjang eram kepala
atau mangkok. Kemudian puncup-puncup eram atau tunas yang disebut gema
mudah terlepas oleh air hujan
protonema lumut hati umumnya hanya berkembang menjadi suatu bulu
yang pendek. Sebagian besr lumut hati mempunyai sel-sel yang mengandung
minyak, minyak itu terdapat dalam bentuk yang spesifik kumpulan
tetes-tetes minyak aksiri dalam bentuk demikian. Minyak tadi tidak
pernah ditemukan pada tumbuhan lain.
1.5 Pekembangbiakan
a. secara aseksual menggunakan spora dan tunas.
b. secara seksual contohnya marchantia
c. anteredium terpancang pada permukaan atas, bentuknya seperti
cakram. Dasar bunga betina agak melebar dan berbentuk paying, dengan
cuping berbentuk jari, umumnya berjumlah 9.
Arkegonium tumbuh pada
alur-alur diantara cuping-cuping dengan leher menekuk kebawah.
Anteredium merekah, mengeluarkan sperma menuju ke arkegonium, generasi
sporofit dari telur yang sudah dibuahi (zigot). Zigot membelah membentuk
embrio (bentuk bola), bagian pangkal dari embrio membentuk kaki masuk
ke jaringan reseptakel. Bagian terbesar dari janin membentuk kapsul yang
dipsahkan dari bagian kaki oleh zona yang terdiri dari sel-sel yang
disebut tangkai. Kapsul berisi sel-sel induk spora yang berkelompok
yaitu benang-benang memanjang dengan dinding bagian dalam terpilin.
Setelah meiosis terbentuklah tetraspora, tangkainya memanjang,
arkegonium yang melebar jadi pecah dan kapsul jadi terdorong kebawah.
Kapsul lalu mongering dan terbuka memancarkan spora, lepasnya spora dari
kapsul dibantu oleh elater yang sifatnya higroskopik. Akibat
mengeringnya kapsul, elater menggulung menjadi kering dan menggandakan
gerakan sentakan yang melebar spora keudara.
1.6 Peranan
a).fungsi
Sebagai penyedia tanah bagi tumbuhan yang lebih besar yang tumbuh dipohon Karena akar-akar lumut dapat menyimpan tanah.
Sebagai penyedia makanan bagi hean-hewan kecil dan tanaman lain yang semuanya tersimpan diakar lumut.
Sebagai sarang hewan-hewan kecil Karen biasanya terdapat celah-celah
pada tumbuhan tersebut segingga hewan bias masuk kedalamnya.
Sebagai penyimpanan air dalam jumlah yang cukup besar.
lumut menjaga kelembaban udara dan porositas tanah
b). manfaat
Lumut dari marga Polythrichum adalah salah satu contoh yang dapat
digunakan sebagai penutup media tanam tanaman hias atau taman dan bahan
kasur
Manfaat lainnya, ada lumut yang dipercaya bisa digunakan sebagai
bahan obat, meski masih diperlukan penelitian lebih lanjut, termasuk uji
klinis. Secara tradisional lumut dari marga Marchantia (lumut hati)
yang bentuknya mirip hati, digunakan untuk mengobati penyakit hepatitis.
Sementara, lumut spagnum dikenal sebagai obat penyakit kulit dan mata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar