Eisenhower bersama dengan Churchill, PM Inggris semasa PD2
Pertempuran Berlin menandai runtuhnya kekuasaan Nazi secara total dengan peristiwa kematian Hitler, dan menjadi salah satu pertempuran yang paling berdarah yang berlangsung selama beberapa minggu, dengan korban total sebesar 100.000 (perhitungan Jerman) sampai 500.000 (perhitungan Soviet) tentara tewas dan sekitar 22.000 rakyat sipil tewas
AWAL MULA
Alasan mengapa Stalin ingin sekali menguasai Berlin secepatnya adalah karena Berlin mempunyai banyak aset strategis, terutama kemungkinan tentang blueprint program bom atom Jerman. Selain itu, Stalin juga ingin menjadikan jatuhnya Berlin sebagai "hadiah" pada saat perayaan hari buruh 1 Mei tahun 1945.
Untuk merebut Berlin, Soviet mengirim 2.500.000 pasukan yang dilengkapi dengan kendaraan lapis baja dan puluhan ribu artileri. Di sisi lain, pihak Jerman hanya memiliki sekitar 700.000 pasukan sedang di dalam Berlin sendiri hanya ada sekitar 45.000 tentara dibantu dengan 40.000 Volksstrum (tentara rakyat/militia).
Jendral Gotthard Heinrichi, panglima utama Army Group Vistula yang bertahan di luar Berlin di pinggir sungai Oder, memilih untuk tidak bertahan di pinggiran sungai, namun di daerah yang bernama Seelow Heights dengan membangun parit, bunker, dan meletakkan banyak senjata anti - tank disana. Hal ini melambatkan gerak maju pasukan Soviet dalam waktu yang cukup lama, namun tidak bisa menghentikannya.
Gotthard Heinrichi
Jatuhnya pertahanan di Seelow Heights menyebabkan pasukan Soviet dengan cepat mampu melakukan gerakan mengepung kota Berlin yang kemudian dilanjutkan dengan serangan artileri besar - besaran ke kota tersebut (yang oleh Soviet disebut sebagai "Hadiah ulang tahun Hitler"). Hal ini diperparah dengan serangan udara besar - besaran oleh sekutu terhadap kota Berlin, yang baru berhenti pada saat pasukan Soviet mulai memasuki kota Berlin.
Pada saat itu, Hitler, yang memilih bertahan di Berlin, marah besar dan menyalahkan para Jendralnya yang ia sebut tidak becus karena telah gagal menghentikan gerak maju pasukan Soviet sehingga kota Berlin akhirnya terkepung. Padahal jika dilihat pada kondisi pasukan Jerman sendiri, sebenarnya mempertahankan Berlin sudah tidak mungkin lagi. Selain karena jumlah pasukan yang sedikit, juga perlengkapan pasukan yang sangat kurang, ditambah terbatasnya jumlah mesin - mesin perang seperti Panzer yang diperparah dengan krisis stok bensin di angkatan perang Jerman.
PERTEMPURAN DALAM BERLIN
Kota Berlin, yang dikelilingi jutaan pasukan Soviet dari Army Group yang masing masing dipimpin Gregory Zhukov dan Ivan Konev, akhirnya mulai dimasuki Soviet pada tanggal 23 April 1945. Kota Berlin pada saat itu hanya dijaga oleh 45.000 pasukan beserta polis dan 40.000 Volksstrum/militia. Sebelumnya Hitler telah memerintahkan evakuasi terhadap sebagian besar panglima Wermacht (AD Jerman) dan SS (pasukan pribadi Hitler), sedang ia sendiri memilih untuk bertahan dalam kota. Pimpinan pasukan dalam kota diberikan kepada Helmuth Weilding.
Menggunakan pengalaman Urban Warfare yang dipelajari selama perang, pasukan Jerman mati - matian bertahan di dalam kota Berlin menghadapi serbuan massal pasukan Soviet yang berjumlah sekitar 1.500.000 pasukan. Namun, meskipun pasukan Jerman sudah bertahan mati - matian, tetap saja hasil akhir sudah jelas : Berlin tinggal menunggu waktu kejatuhannya.
Salah satu babak paling terkenal dalam pertahanan di Berlin adalah pertahanan di gedung Reichstag (parlemen) yang dipertahankan oleh sekitar 1.000 pasukan Jerman. Mereka mampu mempertahankan gedung tersebut dari 30 April hingga 2 Mei karena bermacam - macam pertahanan yang telah disiapkan di luar maupun dalam gedung tersebut, menjadikan gedung tersebut semacam ladang pembantaian. Namun karena jumlah pasukan yang sedikit, akhirnya pertahanan dalam gedung runtuh juga.
Pengibaran bendera di atas Reichstag
HITLER BUNUH DIRI
Hitler bersalaman dengan anggota Hitler Youth di luar Fuhrerbunker
Mengetahui bahwa kota Berlin tinggal mengunggu waktu jatuhnya saja, maka Hitler merasa bahwa sudah tiba saatnya bagi dia untuk mengakhiri hidupnya. Hal ini diperkuat dengan adanya berita bahwa pemimpin SS, Heinrich Himmler, telah menawarkan menyerah kepada sekutu barat. Hal ini meyakinkan Hitler bahwa kebanyakan dari orang - orang kepercayaannya telah meninggalkan dia.
Tengah malam pada tanggal 28 April, Hitler memutuskan untuk menikahi kekasihnya Eva Braun di suatu acara seremonial sederhana di dalam Fuhrerbunker (bunkernya Hitler) di dalam kota Berlin. Ia lalu memanggil sekretarisnya Traudl Junge untuk menuliskan pesan dan wasiatnya yang salah satunya berupa memilih Laksamana Karl Doneitz sebagai penggantinya dan meminta agar tubuh ia dan istrinya dikremasi setelah meninggal, agar tidak menjadi "bulan - bulanan" Soviet jika mereka mencapai Fuhrerbunker.
Pada tanggal 30 April sekitar jam 3 siang, beberapa orang dalam Fuhrerbunker mendengar suara tembakan dari dalam ruangan pribadi Hitler. Ketika dimasuki, mereka menemukan mayat Hitler dengan luka tembak di kepala dan pistol di tangannya bersama mayat Eva Braun yang lalu diketahui telah menelan pil sianida. Sesuai dengan permintannya, saat itu juga mayat mereka berdua langsung dikremasi di luar Fuhrerbunker dan dilakukan secara diam - diam agar tidak ada orang luar yang melihat proses kremasi (meskipun akhirnya ada 2 orang luar yang tidak sengaja melihat peristiwa tersebut). Setelah itu, menteri propoganda, Joseph Goebbles bersama istri dan anak - anaknya juga turut melakukan bunuh diri, dan juga dikremasi.
Goebbles beserta keluarga
AKHIR PERTEMPURAN DAN HASIL
Pertempuran dalam Berlin akhirnya berhenti dengan menyerahnya pasukan Jerman beserta komandannya Weidling kepada pihak Soviet. Penyerahan diri tersebut diterima oleh Letjen Chuikov dalam format tertulis resmi. Setelah itu pihak Soviet menahan sekitar 180.000 orang.
Pada saat ini, meskipun sudah dilarang komando tinggi Soviet, banyak pasukan Soviet, terutama dari eselon belakang melakukan penjarahan dan pemerkosaan besar - besaran yang hampir - hampir tak terkendali, sehingga pihak komando tertinggi soviet terpaksa mengeluarkan perintah tembak di tempat jika ada tentara yang kedapatan menjarah atau memperkosa rakyat Berlin. Selain itu, dilakukan juga usaha besar-besaran untuk menyuplai rakyat Berlin yang sedang kekurangan makanan.
Dengan jatuhnya Berlin, maka kekuatan terakhir Nazi Jerman akhirnya runtuh (meskipun di beberapa tempat masih ada perlawanan). Hal ini mengakibatkan menyerahnya Jerman dan kapitulasi Jerman kepada pihak Soviet dan sekutu termasuk pembagaian Jerman barat dan timur, yang kelak menjadi titik awal konflik baru di dunia : Perang Dingin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar