Orang Venezuela menamakan petir misterius ini
sebagai Relampago del Catatumbo atau petir Catatumbo. Disebut Petir Catatumbo
karena petir ini terjadi di muara sungai Catatumbo di Danau Maracaibo,
Venezuela. Sebenarnya, petir ini sama dengan petir-petir lainnya yang terjadi
karena adanya gesekan antar awan yang menimbulkan kilatan-kilatan cahaya dan
bunyi gemuruh.
Yang berbeda adalah karena petir ini terjadi
sebanyak 140-160 malam dalam setahun, selama 10 jam tiap malamnya, dan terjadi
lebih dari 280 kali kilatan dalam 1 jamnya (yang berarti lebih dari 4 kilatan
dalam satu menit). Jadi dalam satu malam biasanya terjadi lebih dari 2800
petir. Artinya, dalam satu tahun berarti bisa terjadi sekitar 400.000 petir.
Bahkan Petir Catatumbo bisa muncul ketika cuaca tidak mendung. Jadi, pantas
bila kemudian petir ini disebut sebagai petir abadi.
Catatumbo Lightning konon telah ada sejak berabad
– abad yang lalu. Catatan sejarah mengenai Catatumbo Lightning sendiri pertama
kali tercatat pada tahun 1597 dalam sebuah puisi epik karangan Lope de Vega
berjudul La Dragontea.
Alexander von Humboldt, seorang naturalis Prussia, pernah menggambarkan
Catatumbo Lightning sebagai “ledakan listrik yang seperti sinar pendar”.
Seorang Geografis dari Italia yang bernama Agustin Codazzi, pernah
menggambarkan Catatumbo Lightning sebagai “kilat yang tampaknya muncul dari
sungai Zulia lanjutan dan sekitarnya”.
Studi mengenai Catatumbo Lightning pertama kali
dilakukan oleh Melchor Centeno. Kemudian pada tahun 1966 sampai 1970, ilmuwan Andrew
Zavrostky melakukan tiga ekspedisi dengan bantuan dari University of Los Andes
yang menyimpulkan bahwa areal tersebut akan memiliki episentris di rawa – rawa
dari Swamp National Park Juan Manuel de Aguas, Claras Aguas Negras dan Danau
Maracaibo bagian barat. Pada tahun 1991, ia juga mengatakan bahwa fenomena
tersebut terjadi karena adanya pertemuan arus udara hangat dan dingin di daerah
tersebut. Penelitian tersebut juga mengatakan bahwa penyebab untuk kilat
terisolasi mungkin karena keberadaan uranium di dasar bebatuan.
Kemudian pada tahun 1997 sampai 2000, Nelson Falcon melakukan beberapa
ekspedisi dan menghasilkan model mikrofisika dari Catatumbo Lightning yang
mengidentifikasikan bahwa metana lah yang menyebabkan Catatumbo Lightning.
Namun saat itu teori ini masih dianggap hanya sekedar spekulasi.Sebenarnya petir ini sendiri terjadi karena adanya gesekan angin/awan yang berasal dari Pegunungan Andes. Awan petir ini saling bergesekan dan menimbulkan kilatan cahaya yang panjangnya bisa mencapai 5 kilometer. Petir ini sendiri bisa terlihat dalam radius 400 kilometer dan petir ini memiliki intensitas 400.000 ampere. Konon, petir ini adalah pembentuk lapisan ozon yang paling besar di muka bumi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar