Minggu, 08 Maret 2015

Gelombang Radio

Gelombang radio merupakan sebentuk radiasi elektromagnetik (electromagnetic radiation) yang tak terlihat.
Radiasi ini memiliki panjang gelombang bervariasi dari sekitar 1 mm hingga lebih dari 100.000 km, sehingga membuat gelombang radio menjadi salah satu yang memiliki rentang terluas dalam spektrum elektromagnetik. “Radio” merupakan istilah generik untuk menyebut radiasi elektromagnetik dengan panjang gelombang lebih dari 1 mm dan memiliki frekuensi di bawah 300 GHz.

 Gelombang Radio

Gelombang radio dihasilkan oleh gerakan muatan listrik, yang dapat dihasilkan dari arus listrik atau dari gerak acak atom dan molekul.
Bentuk radiasi elektromagnetik ini sangat penting untuk komunikasi manusia, dan digunakan antara lain pada ponsel, televisi, radio, serta radar.

Bagaimana Gelombang Radio Dihasilkan?

Semua radiasi elektromagnetik dapat dianggap sebagai gelombang berombak melalui medan elektromagnetik, mirip seperti riak dalam kolam.
Radiasi elektromagnetik dihasilkan ketika partikel bermuatan listrik, biasanya elektron, berubah kecepatan atau arah gerakan.
Hal ini dapat terjadi dalam berbagai cara, seperti pada pemanasan atom dan molekul, serta saat terjadi perubahan tingkat energi elektron.
Frekuensi dan panjang gelombang tergantung pada jumlah energi yang terlibat. Frekuensi yang lebih tinggi dan panjang gelombang yang lebih pendek menunjukkan energi yang lebih tinggi.

Kegunaan Gelombang Radio

Penggunaan paling dikenal gelombang radio adalah untuk mengirim foto, audio, dan teks dalam bentuk sinyal.
Gelombang panjang radio mampu ditransmisikan pada jarak jauh dan bisa menghindari berbagai rintangan selama proses transmisi.
Gelombang radio dengan panjang gelombang kurang dari 10 meter akan diserap oleh atmosfer.
Gelombang yang lebih panjang dipantulkan kembali antara ionosfer dan tanah, membuat gelombang radio ideal digunakan untuk transmisi di atas cakrawala.
Frekuensi terendah gelombang radio umum digunakan untuk komunikasi dengan kapal selam karena memiliki energi yang rendah – tidak mudah dideteksi – namun memiliki daya tembus tinggi.
Gelombang radio jenis ini dianggap memiliki kemampuan “bass” lebih, yang berarti mampu menembus lebih jauh, terutama melalui media tebal seperti air.
Agar dapat mengirim informasi, gelombang radio harus dikodekan terlebih dahulu.
Terdapat dua metode pengkodean utama yaitu amplitude modulation (AM) dan frequency modulation (FM).
Pada metode AM, informasi dikodekan dengan memvariasikan amplitudo atau tinggi gelombang, sedangkan metode FM melibatkan perubahan frekuensi untuk membawa data.
Gelombang radio yang telah dikodekan lantas diterjemahkan oleh penerima untuk kemudian mereproduksi informasi yang dibawanya, yang mungkin berupa gambar, suara, atau teks.

Efek Kesehatan

Terdapat kekhawatiran tentang kemungkinan efek pada kesehatan akibat paparan gelombang radio, terutama di kisaran gelombang microwave yang digunakan pada ponsel dan radar.
Ketika diserap jaringan tubuh, radiasi frekuensi radio dapat menyebabkan pemanasan. Eksposur normal dianggap tidak menimbulkan masalah, tetapi berada dekat pemancar radar yang kuat dapat berbahaya.
Lensa mata sangat rentan terhadap kerusakan akibat pemanasan. Paparan berlebih terhadap radiasi gelombang mikro juga berpotensi menyebabkan katarak.
Terdapat pula kekhawatiran tentang efek jangka panjang penggunaan ponsel, namun studi sampai tahun 2013 belum menghasilkan kesimpulan meyakinkan.

Sejarah Gelombang Radio

Gelombang radio pertama kali diprediksikan keberadaannya pada tahun 1865 oleh James Clerk Maxwell, yang menemukan persamaan elektromagnetisme (dikenal sebagai persamaan Maxwell).
Ketika bekerja menyelidiki hubungan antara elektromagnetisme dan cahaya, Maxwell menyadari kemungkinan adanya bentuk lain radiasi elektromagnetik dengan panjang gelombang di atas dan di bawah rentang spektrum yang terlihat.
Adanya radiasi panjang gelombang yang lebih rendah ditunjukkan oleh eksperimen pada tahun 1887, ketika Heinrich Hertz berhasil menghasilkan gelombang radio di laboratorium.
Guglielmo Marconi dan Nikola Tesla, keduanya dikreditkan sebagai pionir awal di bidang radio, tapi Marconi adalah yang pertama mematenkan sistem telegrafi nirkabel pada tahun 1896.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar