Rabu, 27 November 2013

Indeks Pembangunan Manusia








Indeks Pembangunan Manusia (IPM) / Human Development Index (HDI) adalah pengukuran perbandingan dari harapan hidup, melek huruf, pendidikan dan standar hidup untuk semua negara seluruh dunia. IPM digunakan untuk mengklasifikasikan apakah sebuah negara adalah negara maju, negara berkembang atau negara terbelakang dan juga untuk mengukur pengaruh dari kebijaksanaan ekonomi terhadap kualitas hidup.

Sejarah

Indeks ini pada 1990 dikembangkan oleh pemenang nobel India Amartya Sen dan seorang ekonom Pakistan Mahbub ul Haq, serta dibantu oleh Gustav Ranis dari Yale University dan Lord Meghnad Desai dari London School of Economics. Sejak itu indeks ini dipakai oleh Program pembangunan PBB pada laporan IPM tahunannya.
Amartya Sen menggambarkan indeks ini sebagai "pengukuran vulgar" oleh karena batasannya. Indeks ini lebih berfokus pada hal-hal yang lebih sensitif dan berguna daripada hanya sekedar pendapatan perkapita yang selama ini digunakan. Indeks ini juga berguna sebagai jembatan bagi peneliti yang serius untuk mengetahui hal-hal yang lebih terinci dalam membuat laporan pembangunan manusianya.
IPM mengukur pencapaian rata-rata sebuah negara dalam 3 dimensi dasar pembangunan manusia:
  • hidup yang sehat dan panjang umur yang diukur dengan harapan hidup saat kelahiran
  • Pengetahuan yang diukur dengan angka tingkat baca tulis pada orang dewasa (bobotnya dua per tiga) dan kombinasi pendidikan dasar , menengah , atas gross enrollment ratio (bobot satu per tiga).
  • standard kehidupan yang layak diukur dengan logaritma natural dari produk domestik bruto per kapita dalam paritasi daya beli.
Setiap tahun Daftar negara menurut IPM diumumkan berdasarkan penilaian diatas. Pengukuran alternatif lain adalah Indeks Kemiskinan Manusia yang lebih berfokus kepada kemiskinan.

Metodologi





Pada umumnya untuk mengubah sebuah variabel awal, sebagai contoh x, kepada sebuah index bebas antara 0 dan 1 (yang memperbolehkan indeks yang berbeda untuk ditambahkan sebagai satu kesatuan), formula yang digunakan adalah sebagai berikut:
  • x-index = \frac{x - \min\left(x\right)} {\max\left(x\right)-\min\left(x\right)}
dimana \min\left(x\right) dan \max\left(x\right) adalah variabel angka maksimum dan minimum x yang dapat diperoleh.
IPM menggambarkan tiga indikator umum berikut:
  • Indeks Harapan Hidup = \frac{LE - 25} {85-25}
  • Indeks Pendidikan = \frac{2} {3} \times ALI + \frac{1} {3} \times GER
  • Indeks PDB = \frac{\log\left(GDPpc\right) - \log\left(100\right)} {\log\left(40000\right) - \log\left(100\right)}
LE: Angka harapan hidup
ALR: Angka melek huruf
CGER: Combined gross enrollment ratio
GDPpc: PDB perkapita berdasarkan PPP dalam USD
UNDP telah menciptakan catatan teknis penghitungan IPM (lihat pranala dibawah).

Indonesia

Angka IPM Indonesia dari tahun ke tahun[2][3]
  1. Tahun 1980 = 0,522
  2. Tahun 1985 = 0,562
  3. Tahun 1990 = 0,624
  4. Tahun 1995 = 0,658
  5. Tahun 2000 = 0,673
  6. Tahun 2003 = 0,709
  7. Tahun 2004 = 0,714
  8. Tahun 2005 = 0,723
  9. Tahun 2006 = 0,729
  10. Tahun 2007 = 0,734 [4]
  11. Tahun 2008 = perhitungan baru diberlakukan
  12. Tahun 2009 = 0,593
  13. Tahun 2010 = 0,600 [5]
  14. Tahun 2011 = 0,617 [6]
  15. Tahun 2013 = 0,629 [7]

Catatan:
Pada tanggal 18 Desember 2008 diluncurkan sistem penghitungan baru tehadap IPM dengan memasukan GDP PPP yang baru. Hal ini berakibat pada berubahnya angka IPM setiap negara dan rangkingnya terhadap dunia.

DAFTAR IPM 2014

High human development

Medium human development

Low human development










Tidak ada komentar:

Posting Komentar