Bulan terbesar Pluto adalah Charon yang memiliki diameter 1.207 km atau lebih dari setengah diameter Pluto.
Hal ini didukung fakta karena barycenter (gravitasi pusat massa) dari kedua objek tersebut terletak di luar pluto, alih-alih didalamnya.
Dua bulan Pluto lainnya, Nix dan Hydra, memiliki diameter masing-masing 46-137 km dan 61-167 km.
Diameter dari kedua satelit ini belum bisa ditentukan secara pasti mengingat jarak yang jauh dari bumi serta ukurannya yang relatif kecil.
Pluto, yang dinamakan sesuai dengan dewa dunia bawah Romawi, memiliki satelit yang diberi nama sesuai dengan figur lain yang hidup di dunia bawah menurut mitologi Romawi.
Charon, misalnya, merupakan tukang perahu yang mengambil jiwa orang mati di sungai Styx ke tempat peristirahatan terakhir mereka, Hades.
Pluto dan Charon adalah objek terbesar tata surya yang saling “tidally locked” satu sama lain yang berarti sisi yang sama selalu saling berhadapan.
Artinya, jika Anda berada di sisi Pluto yang menghadap Charon, maka Charon akan selalu tampak dan menampakkan sisi yang sama, begitu pula sebaliknya saat Anda berpindah ke Charon dan melihat Pluto.
Charon ditemukan oleh astronom James Cristy pada tahun 1978, 48 tahun setelah penemuan Pluto.
Saat penemuannya, Charon muncul sebagai tonjolan kecil pada pelat fotografi dengan gambar Pluto.
Pada tahun 1985 dan 1990, Charon dan Pluto memasuki serangkaian gerhana bersama, peristiwa langka yang hanya terjadi dua kali dalam 248 tahun periode orbit Pluto.
Pengamatan pada gerhana semakin memperkuat konfirmasi keberadaan Charon.
Pada tahun 1990, Hubble Space Telescope berhasil mengamati Pluto dan Charon secara individu untuk pertama kalinya.
Nix dan Hydra, merupakan dua satelit pluto dengan ukuran kecil sehingga sedikit yang diketahui tentang mereka.
Nix dan Hydra baru ditemukan pada bulan Juni 2005 oleh Hubble Space Telescope Pluto Companion Search Team.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar