Konfigurasi elektron menyatakan sebaran elektron dalam atom. Nomor
atom menunjukkan jumlah elektron. Hal ini membuktikan bahwa terdapat
hubungan antara sifat-sifat unsur dengan konfigurasi elektron, katena
tabel Sistem Periodik Unsur (SPU) disusun berdasarkan kenaikan nomor
atom unsur. Pada SPU dikenal istilah Golongan (kolom vertikal) dan
Periode (baris horizontal)
1. Golongan
SPU dibagi atas 8 golongan. Setiap
golongan dibagi atas Golongan Utama (A) dan Golongan Transisi (B).
Penomoran golongan dilakukan berdasarkan elektron valensi yang dimiliki
oleh suatu unsur. Setiap Unsur yang memiliki elektron valensi sama akan
menempati golongan yang sama pula
Berdasarkan letak elektron terakhir pada
orbitalnya, dalam konfigurasi elektron, unsur-unsur dalam SPU dibagi
menjadi 4 blok, yaitu blok s, blok p, blok d, dan blok f.
- Jika konfigurasi elektron berakhir di blok s atau p maka pasti menempati golongan A
- Jika konfigurasi elektron berakhir di blok d maka pasti menempati golongan B
- Jika konfigurasi elektron berakhir di blok f maka pasti menempati golongan B (Lantanida, n=6 dan Aktinida, n=7 (gol.radioatif))
Selain itu untuk menentukan nomor golongan, ditentukan dengan mengetahui jumlah elektron valensi pada konfigurasi terakhir.
Contoh :
11Na = 1s2 2s2 2p6 3s1
Dapat diketahui bahwa elektron terakhir
pada n=3 mempunyai elektron valensi 1, berarti golongan I serta berakhir
di subkulit s, berarti Golongan A, jadi kalau digabungkan menjadi Golongan IA
2. Periode
SPU terdiri atas 7 periode. Periode
disusun berdasarkan kenaikan nomor atom. Unsur-unsur yang mempunyai
jumlah kulit sama akan menempati baris yang sama. Dengan demikian jumlah
kulit sama dengan periode, sehingga periode 1 memiliki n-1, periode 2
memiliki n=2, dst.
Contoh :
11Na = 1s2 2s2 2p6 3s1
Dapat diketahui bahwa elektron terakhir berada pada n=3 yang berarti unsur tersebut masuk dalam Periode 3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar