Polder – Tanpamu Belanda Adalah Atlantis Modern
Belanda adalah sebuah negara di Eropa Barat yang berukuran mini jika dibandingkan dengan Indonesia. Percaya atau tidak, luas daratannya hanya 41,526 km2 sedangkan Indonesia memiliki luas daratan mencapai 1.922.570 km. Untuk lebih sederhana, luas Belanda jika melintang dari utara ke selatannya hanya 300 km sedangkan dari barat ke timur hanya 200 km.Everything is close in The Netherlands – M.JPernyataan teman saya di atas memang benar, segalanya dekat di Belanda. Namun begitu, Belanda memiliki sebuah masalah dengan air. Belanda adalah sebuah low-lying country. Sebagian besar daratannya memiliki ketinggian di bawah permukaan air laut. Oleh karena itu, air bisa menjadi kawan sekaligus lawan mereka. Untuk itu mereka mulai melakukan inovasi dengan membangun sistem polder.
Polder secara sederhana adalah sebidang tanah yang memiliki ketinggian yang lebih rendah dari permukaan air laut dan dikelilingi oleh tanggul-tanggul buatan serta alat pompa yang berfungsi untuk mengontrol jumlah air yang ada di sekitar tanggul. Polder sendiri, walaupun hanya berada di beberapa daerah tertentu saja, nyatanya banyak sekali ditemukan di Belanda. Kasarnya, polder memiliki peranan yang sangat penting di Belanda. Bisa kamu bayangkan, Belanda tanpa polder bisa menjadi Atlantis kedua!
Gambar di atas adalah keadaan daratan Belanda sekarang ini, namun apa jadinya daratan di atas jika tanpa polder?
Nah, Atlantis kan? Tapi jangan salah, pada
kenyataannya negeri ini memiliki cerita fantastis untuk menanggulangi
masalah atlantisnya. Mari kita beralih membicarakan polder.
\
Masyarakat Belanda bisa dibilang hidup
mengapung di atas air, mereka bisa saja terkena banjir sewaktu-waktu
jika tidak memiliki kreativitas untuk menanggulangi hal ini. Untuk itu,
banyak masyarakatnya yang sempat berpikir untuk melakukan migrasi ke
daerah lain. Namun ternyata situasi sulit ini tidak membuat mereka
kehabisan akal!
Mereka mulai mengaplikasikan sistem polder
di berbagai dataran rendah, mereka juga membangun tanggul dan bendungan.
Hal ini dilakukan untuk menjaga daratan bagian barat daya yang
notabenenya merupakan dataran rendah. Bahkan faktanya, ada sekitar 3000
polder yang tersebar di sekitar Belanda!
Sistem polder pada dasarnya adalah sebuah
sistem yang diciptakan untuk mengelola air di sekitar daratan rendah
itu, sehingga air tidak akan membanjiri dan menggenangi daerah-daerah
tertentu. Sistem polder ini dikendalikan menggunakan alat pompa yang
berfungsi untuk mengendalikan jumlah air yang masuk dan keluar di
sekitarnya. Dahulu, alat pompa ini dikendalikan secara manual, namun
berterimakasihlah pada teknologi, karena sekarang polder-polder tersebut
sudah dijalankan menggunakan mesin.
Banjir besar yang melanda Belanda pada tahun
1953 rupanya juga telah mengajarkan mereka tentang bagaimana untuk
belajar dari pengalaman. Karena setelah itulah polder mulai digalakkan.
Pemerintah Belanda mulai melakukan rekonstruksi ulang polder-polder
tersebut untuk mencegah hal yang serupa terulang kembali. Sebagai
hasilnya, kita bisa melihat Haarlemmermeerpolder, Wieringermeerpolder
dan Noordoostpolder sebagai contoh.
Ketekunan serta kepiawaian orang-orang
Belanda dalam menjalankan proyek polder mereka terbukti berbuah manis.
Buktinya, proyek mereka didaulat sebagai satu dari tujuh keajaiban dunia
modern oleh the American Society of Civil Engineers. Sistem polder ini
pun akhirnya ikut diterapkan di berbagai negara lain, contohnya di
Jepang, Inggris dan Belgia.
Mungkin, jika pemerintah ingin ikut
mencontoh sistem polder ini di daerah-daerah pesisir, kerusakan yang
diakibatkan oleh gelombang pasang dan badai bisa diperkecil dampaknya.
Namun begitu, kita masih perlu melakukan kajian lebih lanjut mengenai
hal ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar