- Penanaman secara hidroponik
Hidroponik berasal dari kata
bahasa Yunani hydro yang berarti air dan ponos yang berarti bekerja. Jadi, hidroponik artinya pengerjaan air
atau bekerja dengan air. Dalam praktiknya hidroponik dilakukan dengan berbagai
metode, tergantung media yang digunakan. Adapun metode yang digunakan dalam
hidroponik, antara lain metode kultur air (menggunakan media air), metode kultur
pasir (menggunakan media pasir), dan metode porus (menggunakan media kerikil,
pecahan batu bata, dan lain-lain). Metode yang tergolong berhasil dan mudah
diterapkan adalah metode pasir.
Penanaman secara hidroponik
|
Pada umumnya orang bertanam
dengan menggunakan tanah. Namun, dalam hidroponik tidak lagi digunakan tanah,
hanya dibutuhkan air yang ditambah nutrien sebagai sumber makanan bagi tanaman.
Apakah cukup dengan air dan nutrien? Bahan dasar yang dibutuhkan tanaman adalah
air,
mineral, cahaya, dan CO2. Cahaya telah terpenuhi oleh cahaya matahari.
Demikian pula CO2 sudah cukup melimpah di udara. Sementara itu kebutuhan air
dan mineral dapat diberikan dengan sistem hidroponik, artinya keberadaan tanah
sebenarnya bukanlah hal yang utama.
Beberapa keuntungan bercocok tanam dengan hidroponik, antara lain tanaman dapat dibudidayakan di segala tempat; risiko kerusakan tanaman karena banjir, kurang air, dan erosi tidak ada; tidak perlu lahan yang terlalu luas; pertumbuhan tanaman lebih cepat; bebas dari hama; hasilnya berkualitas dan berkuantitas tinggi; hemat biaya perawatan.
Jenis tanaman yang telah banyak dihidroponikkan dari golongan tanaman hias antara lain Philodendron, Dracaena, Aglonema, dan Spatyphilum. Golongan sayuran yang dapat dihidroponikkan, antara lain tomat, paprika, mentimun, selada, sawi, kangkung, dan bayam. Adapun jenis tanaman buah yang dapat dihidroponikkan, antara lain jambu air, melon, kedondong bangkok, dan belimbing.
Beberapa keuntungan bercocok tanam dengan hidroponik, antara lain tanaman dapat dibudidayakan di segala tempat; risiko kerusakan tanaman karena banjir, kurang air, dan erosi tidak ada; tidak perlu lahan yang terlalu luas; pertumbuhan tanaman lebih cepat; bebas dari hama; hasilnya berkualitas dan berkuantitas tinggi; hemat biaya perawatan.
Jenis tanaman yang telah banyak dihidroponikkan dari golongan tanaman hias antara lain Philodendron, Dracaena, Aglonema, dan Spatyphilum. Golongan sayuran yang dapat dihidroponikkan, antara lain tomat, paprika, mentimun, selada, sawi, kangkung, dan bayam. Adapun jenis tanaman buah yang dapat dihidroponikkan, antara lain jambu air, melon, kedondong bangkok, dan belimbing.
- Penanaman secara aeroponik
Aeroponik berasal dari kata aero
yang berarti udara dan ponos yang berarti daya. Jadi, aeroponik adalah pemberdayaan
udara. Sebenarnya aeroponik merupakan tipe hidroponik (memberdayakan air),
karena air yang berisi larutan unsur hara disemburkan dalam bentuk kabut hingga
mengenai akar tanaman. Akar tanaman yang ditanam menggantung akan menyerap larutan
hara tersebut. Prinsip dari aeroponik adalah sebagai berikut. Helaian
styrofoam diberi lubang-lubang tanam dengan jarak 15 cm. Dengan menggunakan
ganjal busa atau rockwool, anak semai sayuran ditancapkan pada lubang tanam.
Akar tanaman akan menjuntai bebas ke bawah. Di bawah helaian styrofoam terdapat
sprinkler (pengabut) yang memancarkan kabut larutan hara ke atas hingga
mengenai akar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar